REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebuah mortir udara berukuran panjang 53 cm, diameter 32 cm ditemukan oleh pekerja galian tanah di lapangan sekitar landas pacu Bandar Udara Radin Inten II Lampung Selatan, pada Ahad (6/5), sekitar pukul 03.00 WIB. Kwpala Humas Bandara Radin Inten II Lampung Selatan Wahyu Aria Sakti membenarkan telah ditemukan sebuah mortir udara peninggalan zaman penjajahan Belanda di landas pacu Bandara Radin Inten II.
"Ya benar, tadi pagi sekitar pukul 03.00 WIB ditemukan oleh pekerja galian yang sedang menggali tanah di area itu dengan kedalaman sekitar satu meter. Itu benda berjenis mortir udara peninggalan Belanda," ujarnya saat dihubungi via telepon Minggu sore.
Aria menambahkan atas penemuan benda peninggalan Belanda tersebut, petugas keamanan bandara langsung melaporkan ke Polsek Natar, Lampung Selatan. "Habis laporan di Polsek Natar, petugas dari Polsek Natar langsung melaporkan ke Makosat Brimob Polda Lampung, dan pukul 06.50 WIB, Unit Penjinak Bom (Jibom) pukul 07.20 WIB tiba di lokasi," katanya lagi.
Tim Jibom Brimob Polda Lampung yang tiba di lokasi, ujar Aria, langsung melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap mortir tersebut. "Mortir itu ditemukan dalam keadaan tertanam dalam tanah, dengan panjang 53 cm dan diameter 32 cm. Selanjutnya oleh tim Jibom benda itu dievakuasi ke tempat yang lebih aman," tuturnya.
Aria juga menjelaskan penemuan benda seperti ini bukan yang pertama kalinya, tapi sudah yang kedua kali ditemukan oleh pekerja galian di kawasan Bandara Radin Inten II. "Penemuan ini sudah yang kedua kalinya, karena dulu bandara ini menjadi tempat perang pada zaman penjajahan Belanda, sehingga sering ditemukan benda-benda peninggalan zaman penjajahan Belanda," katanya.