Ahad 06 May 2018 16:30 WIB

Penjual Atribut #2019GantiPresiden Raup Untung

Penjual bisa menangguk untung hingga Rp 5 juta sekali berjualan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ani Nursalikah
Pin bertuliskan 2019 Ganti Presiden dijual oleh pedagang dalam acara  deklarasi akbar relawan nasional #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Ahad (6/5).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pin bertuliskan 2019 Ganti Presiden dijual oleh pedagang dalam acara deklarasi akbar relawan nasional #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Ahad (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan atribut bertuliskan #2019GantiPresiden dirasa cukup menguntungkan bagi beberapa pedagang. Meski tak selalu mendapatkan untung besar, peminat atribut tersebut cukup banyak.

Harto (54 tahun), menjajakkan barang dagangannya di sisi kanan mobil komando kegiatan Deklarasi Akbar Relawan Nasional #2019gantipresiden di dekat Monas, Jakarta Pusat, Ahad (6/5). Pin, slayer, gantungan kunci, dan stiker ia pajang untuk kemudian dibeli oleh orang yang ada di sekitarnya.

"Harganya rata-rata Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu," ujar pria yang tinggal di kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, itu kepada Republika.co.id saat sedang berjualan.

Ia mengaku sudah beberapa kali berdagang di kegiatan yang mirip dengan kegiatan ini. Hasil dari penjualan atribut #2019gantipresiden pun beragam. Paling sedikit ia meraup Rp 300 ribu. Sedangkan untung terbesar yang pernah ia dapatkan adalah Rp 2 juta. Dari beragam jenis barang dagangannya, pin menjadi yang paling laku.

"Hampir semuanya sama sih. (Tapi) pin yang lebih banyak laku," ujarnya.

(Mardani: Tak Ada Nama, Gerakan ini Fokus 2019 Ganti Presiden)

Beda dengan Harto yang mendapatkan untung tertinggi Rp 2 juta, Annisa (32) mengaku mendapatkan untung paling tidak sekitar Rp 5 juta dari satu kali berdagang. Ia berjualan agak jauh di depan mobil komando yang sempat dinaiki politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera itu.

"Saya jualan sudah mulai dari kaos untuk Gaza. Ini (atribut #2019gantipresiden) sudah beberapa kali," kata Annisa sembari sesekali menjelaskan harga barang dagangannya kepada pembeli yang berkerumun.

Selain berjualan langsung, Annisa juga berjualan menggunakan layanan internet. Keuntungan yang ia raup pun dirasa cukup banyak. Antusiasme pembeli pun begitu. Menurut Annisa, banyak yang mencari atribut tersebut belakangan ini.

"Di online juga. Di online banyak sih udah sampai 5.000 pieces (potong)," ujarnya.

Cukup berbeda dengan para pedagang pada umumnya, Annisa membawa gantungan baju untuk memajang kaus dagangannya. Kaus yang ia jual bukan hanya untuk dewasa, tetapi juga kaus dengan bermacam warna untuk anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement