Jumat 04 May 2018 15:40 WIB

Soal Duet Jokowi-AHY, PDIP: Hasil Survei Saja tidak Cukup

Sekjen PDIP menilai hasil survei tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi pemimpin

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan, jika Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), keduanya memperoleh elektabilitas yang cukup tinggi jika dibanding berpasangan dengan tokoh lain. Menanggapi hasil survei tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto menilai untuk menjadi seorang pemimpin, melalui hasil survei saja tidaklah cukup.

"Untuk menjadi pemimpin itu enggak bisa melalui 'goreng-menggoreng, melalui survei, tapi kan melalui kerja di tengah rakyat. Harus jelas dong apa yang sudah dilakukan buat rakyat, apa kinerjanya, prestasinya," ujar Hasto setelah mengunjungi kantor Ruang Guru di Tebet, Jakarta, Jumat (4/5).

Hasto mengatakan, menjadi seorang pemimpin tidak hanya ditentukan faktor elektabilitas, tetapi juga perlu diperluas dan dilihat dari kerja nyatanya untuk masyarakat. Hasto juga tidak menyebut apakah sepak terjang yang dilakukan AHY selama ini bisa masuk ke dalam kategori calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.

"Ya nanti, kan kita belum melakukan penilaian semua (calon)," katanya.

Untuk diketahui, dari hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia kemarin, Kamis (3/5), di antara 19 nama yang berpotensi mendampingi Jokowi, AHY memperoleh elektabilitas cukup tinggi, yaitu mencapai 22,4 persen. Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 13,0 persen, mantan panglima TNI Gatot Nurmanto 7,0 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani 6,1 persen, dan mantan ketua MK Mahfud MD dengan 5,0 persen.

Simulasi lain yang dilakukan Indikator Politik Indonesia adalah Jokowi bersaing dengan Prabowo dan Anies. Hasilnya, Jokowi pun masih di posisi teratas dengan 58,9 persen, sedangkan Prabowo 26,6 persen, dan Anies 4,5 persen.

(Baca juga: Survei: AHY Cawapres Terkuat Jokowi, Anies Cawapres Prabowo)

Survei dilakukan Indikator Politik Indonesia kepada masyarakat Indonesia yang sudah punya hak pilih, yakni sudah berumur 17 tahun atau lebih. Populasi itu dipilih dengan sampel acak bertingkat. Jumlah sampel yang digunakan pada survei itu adalah 1.200 responden. Margin error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement