Jumat 04 May 2018 11:45 WIB

Taman Pintar Buka Zona Demokrasi dan Pemilu

Zona baru Taman Pintar diharap memberi gambaran proses demokrasi ke anak-anak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Taman Air Mancur Menari, salah satu wahana di Taman Pintar Yogyakarta.
Foto: Antara
Taman Air Mancur Menari, salah satu wahana di Taman Pintar Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Taman Pintar Yogyakarta kembali melahirkan inovasi wahana pengetahuan. Tidak melulu permainan, Taman Pintar baru saja meluncurkan wahana baru untuk zona demokrasi dan pemilu bernama Rumah Pintar Pemilu. Zona ini akan memberikan cara unik dan asik mengenal demokrasi dan pemilu.

Kehadiran zona ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Peresmian dilakukan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, bersama Ketua KPU, Arief Budiman, Rabu (2/5) lalu.

Berada di gedung kotak lantai dua Taman Pintar, zona ini diharap bisa memberikan gambaran tentang proses pemilu dan suasana pemilu yang mendekati aslinya. Walau sarat pendidikan demokrasi, zona baru ini tetap akan memberikan cara yang unik dan asik.

Rumah Pintar Pemilu terdiri dari ruang tunggu, ruang audio visual, ruang simulasi dan ruang pameran. Ruang tunggu berisi tata cara pemungutan suara, proses pemilu, peta 498 TPS luar negeri di 130 negara.

Untuk ruang audio visual, berisikan LED dan backdrop dengan beberapa foto berlatar situasi pemilu. Selain itu, pengunjung dipersilahkan melakukan swafoto (selfie) di ruang simulasi yang berisikan TPS sederhana.

Sedangkan, ruang pameran berisi gelaran alat-alat kelengkapan TPS, alat bantu sosialisasi pemilu dari berbagai daerah, dan tempat swafoto berlatar Istana Presiden lengkap dengan mimbar pidato. Semua ini dikemas dengan beberapa ICT dan alat peraga interaktif.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap, Rumah Pintar Pemilu dapat meningkatkan partisipasi pemilih. Baik secara kualitas maupun kuantitas dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu.

"Keberadaan media yang menarik diperlukan untuk sosialisasi pemilu, melalui partisipasi masyarakat dalam pemilu diharapkan bisa mendapatkan sosok pemimpin yang berkualitas," kata Haryadi.

Kehadiran Rumah Pintar Pemilu mendapat apresiasi Ketua KPU, Arif Budiman, yang menjelaskan pembangunannya dilakukan pula ke 514 kabupaten/kota di 34 provinsi. Program ini dirintis KPU sejak dua tahun lalu, dengan tambahan satu rumah pintar pemilu nasional.

Selain itu, Arif turut berharap, kehadiran zona demokrasi dan pemilu atau Rumah Pintar Pemilu ini bisa menjadi wisata lain bagi masyarakat. Terutama, karena pendidikan pemilu dan demokrasi yang dikemas secara unik dan asik.

"Sehingga, memudahkan sosialisasi pemilu kepada masyarakat luas," ujar Arif.

Kepala Bidang Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana mengatakan Rumah Pintar Pemilu ini menjadi satu-satunya yang berada di luar Kantor KPU. Ia melihat, kehadirannya sekaligus memperkaya zona dan alat peraga di Taman Pintar.

Selain itu, dengan zona baru ini Taman Pintar ikut melakukan kontribusi kepada suksesnya pemilu di Indonesia. Terutama, dengan mengedukasi pentingnya pemilu, sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya.

"Merupakan bentuk komitmen Taman Pintar untuk terus menghadirkan layanan fasilitas pendidikan yang terbaik," kata Afia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement