REPUBLIKA.CO.ID, WAISAI -- Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat meluncurkan modul muatan lokal pendidikan lingkungan hidup tentang perubahan iklim dan pariwisata untuk siswa Sekolah Dasar. Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati di Waisai, Jumat (4/5) mengatakan modul muatan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup tersebut untuk siswa kelas VI SD di wilayah Kabupaten Raja Ampat.
Dia mengatakan modul itu dikembangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan, dan Perikanan yang didukung The Nature Conservancy (TNC). "Modul pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas VI SD ini merupakan pengembangan dari modul pendidikan lingkungan hidup untuk kelas IV dan V yang diluncurkan pada tahun 2016 lalu," ujarnya.
Dia menjelaskan sesuai dengan data di Kabupaten Raja Ampat terdapat 75 persen jenis terumbu karang di dunia atau 553 jenis terumbu karang dan lebih dari 1.000 jenis ikan karang. Perairan Raja Ampat menyediakan sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi lebih dari 70 ribu penduduk.
Selain keanekaragaman hayati bawah lautnya, dia mengatakan, Kepulauan Raja Ampat juga menyimpan kekayaan darat yang luar biasa. Hutan di Kepulauan Raja Ampat adalah rumah bagi beragam tumbuhan dan hewan yang unik dari jenis amfibi, reptil, mamalia, serta bermacam burung yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Oleh karena itu, dia mengatakan, guna menjaga kelestarian lingkungan, sejak dini anak-anak Raja Ampat diajar menjaga lingkungan melalui pendidikan lingkungan hidup dengan memanfaatkan alam sebagai sumber belajar.
Dengan modul pendidikan lingkungan itu, katanya, anak-anak diajarkan melakukan analisa mengenai permasalahan lingkungan. Selain itu juga memahami tentang cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara baik dan berkelanjutan.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat, Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat, The Nature Conservancy, serta seluruh tim penyusun modul pendidikan lingkungan hidup yang telah berupaya membuat model tersebut dengan harapan modul ini bermanfaat bagi anak didik dan dunia pendidikan di Kabupaten Raja Ampat," kata dia.