Kamis 03 May 2018 16:01 WIB

Sandi: Musibah Pembagian Sembako di Monas Jadi Evaluasi

Sandi juga mengimbau pembagian bantuan sebaiknya melalui badan dan lembaga yang resmi

Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, musibah pembagian sembako di Lapangan Monumen Nasional (Monas) oleh panitia dari Forum Untukmu Indonesia dan menewaskan dua orang anak menjadi bahan evaluasi. Sandi juga mengatakan insiden itu menjadi pelajaran berharga dalam menyalurkan bantuan ke pihak-pihak yang tidak mampu.

"Entah apa yang terjadi Sabtu kemarin (28/3). Jadi ini menjadi refleksi dan evaluasi buat kami. Dan Insya Allah ini kedisiplinannya kita akan tingkatkan untuk acara-acara selanjutnya," kata Sandiaga di Jakarta Utara, Kamis (5/3).

Oleh karen itu, dia menyerahkan pengusutan kasus tewasnya dua orang anak tersebut kepada aparat hukum. Sandi mengatakan, Pemprov DKI sudah melakukan kajian sebelum, ketika dan pascakejadian. "Dinas Kesehatan baru memberikan laporan kepada kami. Pariwisata dan Kebudayaan memberikan laporan dan Dinas Perhubungan juga," ujarnya.

Sandi juga meminta dengan peristiwa tersebut digunakan kesempatan untuk saling melihat di antara sesama, merefleksi apakah ada anggota masyarakat di sekitar yang memerlukan bantuan.

"Untuk beras, untuk minyak goreng dan indomie saja mereka sampai harus berdesak-desakkan seperti itu. Padahal kita punya program melalui KJP dan Bazis. Zakat, Infak dan Sedekah kita bisa arahkan ke sana. Oleh karena itu Pak Wali akan memetakan mana yang perlu. Pesan Pak Anies sendiri kan kemiskinan di Pademangan Jakarta Utara ini sangat memprihatinkan," jelasnya.

(Baca juga: Nasdem dan PDIP Sarankan Anies Evaluasi Penggunaan Monas)

Sandi juga mengingatkan kepada media jangan bentur-benturkan pihaknya dengan penyelenggara dan benturkan dengan partai politik yang kebetulan tidak mendukung pasangan Anies - Sandiaga pada Pilkada sebelumnya. "Karena sekarang tugas kami untuk seluruh masyarakat Jakarta. Kita tidak bisa beda-bedakan termasuk untuk Ibu Kokom, yang kami harapkan panitia bisa 'gentleman', sikapnya ksatria," kata Sandiaga.

Acara pembagian sembako tersebut mengakibatkan dua bocah di bawah umur bernama Rizki Syahputra (10) dan Mahesa Junaedi (12) tewas karena terinjak saat berdesakan dengan orang dewasa. Keduanya merupakan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement