REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu per satu organisasi buruh mulai merapatkan barisan untuk long march menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/5). Massa dari organisasi buruh seperti Konfederasi Kongres Serikat Buruh Indonesia (KKASBI), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Federasi Serikat Buruh Karya Utama dan lain-lain bersiap untuk bergerak bergabung dengan massa aksi yang sudah memadati di Jalan Medan Merdeka dan kawasan Monas.
Pantauan dari depan kawasan Sarinah Thamrin, koordinator massa aksi sedang sibuk mengatur barisan ribuan peserta aksi yang sudah ramai mengibarkan bendera-bendera. Mereka juga membawa spanduk-spanduk bertuliskan butiran tuntutan mereka berkaitan dengan kepentingan buruh dan juga masyarakat umum.
Menumpuknya massa yang tengah bersiap long march menuju Istana Negara, membuat fasilitas transportasi publik seperti bus TransJakarta jalur Blok M-Kota sempat kesulitan melaju. Awalnya tampak tujuh sampai delapan bus TransJakarta tidak bisa bergerak dari Halte Sarinah.
Barulah beberapa menit kemudian, aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI mengalihkan jalur TransJakarta koridor satu, Blok M-Harmoni, ke Tanah Abang. "TransJakarta dialihkan ke Tanah Abang, nanti mereka melewati Cideng dan bisa keluar di Harmoni," kata petugas Disjub DKI Jakarta Habib.
Namun untuk bus TransJakarta dari Kota/Harmoni menuju Blok M belum bisa lewat karena terjalang ribuan massa aksi May Day. Terlihat belasan bahkan sampai puluhan bus harus berbaris di jalur busway dari depan gedung Skyline sampai halte Monas.
Massa belum memberi ruang bagi bus TransJakarta yang mengangkut masyarakat umum untuk lewat. Kepolisian dan Dishub DKI pun belum bisa memberi solusi untuk mengurai kemacetan bus dari Kota menuju Blok M.