Senin 30 Apr 2018 18:05 WIB

Dugaan Intimidasi Saat CFD, Polisi: Sudah Ada Imbauan

Polisi sudah mengimbau dua kelompok massa tidak saling bersinggungan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto  memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan Kapolri dengan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan Kapolri dengan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengaku sudah mengimbau kepada kelompok massa #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja untuk tidak saling bersinggungan saat menggelar acara di hari bebas kendaraan bermotor (car free day) di Jalan MH Thamrin, pada Ahad (29/4) lalu. Polisi juga menyayangkan kejadian yang menimpa Susi Ferawati dan anaknya.

"Kemarin kan sudah dipisahkan itu, sudah diarahkan satu kelompok agar tidak melalui Bundaran Hotel Indonesia (HI), yang satu kelompok tidak melintas di situ," ujar Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/4).

Sayangnya, kejadian dugaan intimidasi itu justru terjadi dengan bertemunya beberapa pemakai #DiaSibukKerja dengan pemakai #2019GantiPresiden di sekitar Hotel Indonesia Kempinski. Di tempat tersebut, pemakai #DiaSibukKerja bernama Stedi dan Ibu bernama Susi Ferawati diduga mengalami intimidasi dari pemakai #2019GantiPresiden. Video keduanya pun viral di media sosial.

Sementara Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu pun menuturkan, personelnya sempat mengimbau agar ibu-ibu maupun pria yang tertinggal dari kelompok #DiaSibukKerja agar tidak melintas ke kelompok #2019GantiPresiden. Namun, seperti dalam video yang beredar tampaknya Susi bersama anaknya dan Stedi tersebut tetap melintas ke kelompok seberang sehingga mengalami tindakan yang diduga intimidasi itu.

"Mungkin mereka tidak mengerti bahwa di bundaran HI itu ada yang kontra. Makanya kita lakukan evaluasi, kita lakukan penyelidikan, ada nggak tindakan ininya (pidana)," kata Roma menuturkan.

Susi pun mengaku tidak ada niatan sengaja melewati kelompok tersebut. Ia yang mengaku hanya simpatisan Joko Widodo itu juga mengaku tidak tahu saat itu ada kelompok #2019GantiPresiden yang mengenakan kaus berwarna hitam melintas di jalan yang dilewatinya. Ia tertinggal dari rombongan #DiaSibukKerja karena mengantar anaknya ke toilet di Hotel Pullman.

"Saya tidak berpikir kalau ternyata dari arah sudirman ada juga dari yang kelompok hitam itu," kata Susi.

Stedi, terduga korban lain yang videonya juga viral mengaku hendak menyelamatkan Susi dan anaknya yang dikerumuni pemakai #2019GantiPresiden. "Saya berusaha menyelamatkan diri juga dari kerumunan banyak orang. terus maksa saya buka baju. dikenal uang, dikipas, mulut saya dijejali busa, digosokkan, 'berapa duit, berapa duit? duitnya berapa?' kaus mau dibuka segala macem. tapi saya pertahankan," ujar dia. Baik Susi dan Stedi, keduanya telah melaporkan tindakan yang dialaminya ke Polda Metro Jaya pada Senin (30/4) siang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement