Sabtu 28 Apr 2018 07:17 WIB

Tiga Gaya Jokowi Merespons Kampanye Negatif

Bila diibaratkan seorang petinju, Jokowi mampu menerapkan gaya Muhammad Ali.

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/3).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia, Silvanus Alvin, menilai Presiden Joko Widodo terkadang membiarkan saja kampanye negatif yang ditujukan kepadanya. Kadang ada pula yang Jokowi komentari sebagai wujud ketegasan menghadapi persoalan.

Namun, menurut Alvin seperti dikutip Antara pada Jumat (27/4), setidaknya ada tiga gaya komunikasi politik yang diterapkan Jokowi dalam merespons kampanye negatif. Pertama yakni counter-imaging atau kontra pencitraan.

''Dalam hal ini, apabila ada kampanye negatif, Jokowi bersama tim medianya maupun relawan berusaha untuk mengirim pesan-pesan positif ke masyarakat,'' katanya. "Misalnya, pesan berupa keberhasilan-keberhasilannya dalam membangun wilayah luar Indonesia.''

Kedua, 'denial' atau bantahan. Contohnya, kata Alvin, salah satu kampanye negatif terkait isu PKI yang pernah menyerang Jokowi dan sekarang berusaha digulirkan kembali.

"Pada awalnya, Jokowi enggan merespons. Namun, pada 6 Maret 2018 lalu, Jokowi memberikan bantahan dengan menegaskan bahwa dirinya lahir pada 1961, sedangkan PKI dibubarkan 1965, sehingga tidak mungkin dirinya yang masih balita pada saat itu terkait dengan PKI," kata dia.

Gayak ketiga yakni 'counterattack' atau serangan balik. Menurut Alvin, bila diibaratkan dengan seorang petinju, Jokowi mampu menerapkan gaya Muhammad Ali. (Baca: Jokowi respon isu negatif bak kupu-kupu menari)

Alvin menekankan kampanye negatif memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab jika dibiarkan, isunya akan semakin liar dan sulit diatasi. Namun, diperlukan kejelian untuk menentukan kapan harus mengklarifikasinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement