REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Korea Selatan dan Korea Utara lakukan pertemuan untuk membahas perdamaian kedua negara. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata telah memperkirakan kejadian tersebut sejak beberapa saat yang lalu melalui akun twitter-nya.
Jauh hari sebelum pertemuan bersejarah yang berlangsung tadi pagi terlaksana, Presiden Republik Indonesia ke Enam Susilo Bambang Yudhoyono sudah menulis melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono pada Senin (2/4) lalu. SBY sudah memprediksi kedua pemimpin di kawasan Semenanjung Korea itu akan bertemu dan membicarakan perdamaian di antara kedua negara yang dipisahkan oleh perang saudara puluhan dekade lalu.
"Ketika masih banyak peperangan dan perpecahan di dunia, ada tanda-tanda sejarah bakal datangnya perdamaian di semenanjung Korea," cuit akun SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono kala itu.
Ia juga menilai perdamaian di kawasan itu akan tercipta karena kedua belah pihak sudah sama sama memahami bahwa konsep 'hard power' sudah tidak lagi dapat dipergunakan. Oleh karena itu, menurut SBY perdamaian antara kedua Korea merupakan hal akan segera terjadi.
Sebelumnya, Kim Jong-un menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan dengan melewati batas militer yang telah memisahkan semenanjung Korea sejak akhir 1953. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyambut kedatangan pemimpin negara tetangganya tersebut pada Jumat (27/4) sambil melambaikan tangan dan tersenyum.
Dilansir di BBC, Kim berharap bisa mendiskusikan segala hal secara gamblang. Fokus utama hal yang akan dibahas kali ini berkaitan dengan adanya indikasi keinginan Korut atas dihilangkannya senjata nuklir.
Di dalam momen yang kaya akan simbol tersebut, Kim dan Moon saling berjabatan tangan di zona yang telah dinetralkan dari militer. Pemimpin Korsel pun juga menginjakkan kaki di perbatasan Korut menunjukkan kedua negara telah kembali berdamai.