Jumat 27 Apr 2018 16:07 WIB

Ombudsman Sebut Banyak TKA dari Cina, Ini Respons Moeldoko

Moeldoko menegaskan, pemerintah akan meningkatkan pengawasan TKA.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Empat dari enam warga negara asing asal Cina yang diamankan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi berjalan menuju Kantor Imigrasi di Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (23/10).
Foto: ANTARA FOTO/Budiyanto
[ilustrasi] Empat dari enam warga negara asing asal Cina yang diamankan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi berjalan menuju Kantor Imigrasi di Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ombudsman menyebut sebagian besar tenaga kerja asing (TKA) yang datang ke Indonesia berasal dari Cina. Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko pun memastikan pemerintah akan meningkatkan pengawasan TKA.

"Pasti. Pasti. Kita sudah bicara dengan menteri. Saya sudah telepon ke imigrasi," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (27/4).

Masalah tenaga kerja ilegal dan melanggar hukum, lanjut dia, tak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga negara-negara lainnya. Karena itu, ia menekankan, perlu ketegasan dari aparat penegak hukum dalam menangani masalah ini.

"Kita harus ada ketegasan. Enggak bisa kita enggak tegas. Di luar kita juga diperlakukan tegas kok. Kita enggak boleh ragu-ragu kalau soal ketegasan itu," katanya menambahkan.

Ia memastikan, tak ada 10 juta TKA asal Cina yang datang ke Indonesia. TKA yang datang, kata dia, merupakan tenaga kerja ahli yang dibutuhkan sehingga pembangunan lebih berjalan efisien.

"Jadi, berpikir logis maksud saya itu, jangan kita hanya takut-takut tapi enggak berani membangun diri. Nanti jadi tertinggal gitu lho," ucapnya.

Sebelumnya, berdasarkan investigasi dari Ombudsman dalam rangka pengawasan TKA, banyak tenaga kerja dari Cina yang masuk ke Indonesia setiap harinya. Padahal, jika dilihat dari nilai investasinya, Cina menempati urutan ketiga sebagai negara dengan investasi terbesar di Indonesia, setelah Singapura dan Jepang.

"Investasinya Tiongkok itu urutan ketiga, tapi TKA-nya urutan pertama," kata Komisioner Ombudsman Laode Ida, di Jakarta, Kamis (26/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement