REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengeluarkan rekonsilasi data hits registrasi kartu prabayar. Data yang dikeluarkan tersebut merupakan hasil rekonsilasi Dukcapil dan operator telekomunikasi.
Menurut Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih langkah registrasi dan pembenahan data rekonsilasi jumlah kartu prabayar yang dilakukan Kemenkominfo saat ini sudah benar dan sesuai dengan rekomendasi Ombudsman. Menurut Alamsyah, data rekonsilasi yang dikeluarkan Kemenkominfo tersebut sudah sesuai dengan kenyataan.
Ombudsman, kata dia, sangat mengapresiasi langkah transparansi yang dilakukan Kemenkominfo. Menurut Alamsyah, dengan pengumuman data rekonsilasi tersebut membuktikan menkominfo sudah sesuai dengan prinsip dan azas keterbukaan informasi yang diamanahkan dalam UU.
"Keterbukaan informasi dan penyampaian data yang benar merupakan penerapan good government di pemerintah," kata Alamsyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/4).
Alamsyah berharap menjelang 1 Mei yang menjadi rengat waktu terakhir rekonsilasi data registrasi prabayar, Kemenkominfo dapat terus secara periodik menginformasikan perkembangan data pelanggan kepada masyarakat. Tujuannya agar kepercayaan publik terhadap Kemenkominfo dan industri telekomunikasi nasional menjadi lebih baik lagi.
"Ombudsman mendukung langkah Kominfo untuk melakukan transparansi informasi khususnya dalam hal registrasi prabayar. Itu merupakan salah satu tugas Kemenkominfo yaitu sebagai government public relation," ujar Alamsyah.
Memang dalam data rekonsilasi yang dikeluarkan Kemenkominfo tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah pelanggan prabayar operator telekomunikasi. Namun menurut Alamsyah penurunan jumlah pelanggan tersebut adalah suatu yang wajar. Justru dengan registrasi yang dicanangkan menkominfo dapat membuat industri telekomunikasi nasional menjadi lebih sehat lagi.
"Dengan adanya registrasi prabayar yang benar maka efesiensi industri dapat tercapai. Sekarang seluruh stakeholder telekomunikasi harus diajak untuk memikirkan bisnis telekomunikasi ke depannya. Jangan terus berkutak-katik pada peningkatan jumlah pelanggan," kata Alamsyah.