Kamis 26 Apr 2018 08:34 WIB

Survei IDM, Pasangan Sudrajat-Syaikhu Unggul di Pantura

Mesin Partai PKS salah satu kekuatan terbesar Pasangan Asyik,

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) berfoto bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kiri), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kanan) serta Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat (kedua kiri) - Ahmad Syaikhu (kanan) saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) berfoto bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kiri), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kanan) serta Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat (kedua kiri) - Ahmad Syaikhu (kanan) saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Hasil Survei mengagetkan muncul dari lembaga survei Indonesia Development Monitoring (IDM) yang menunjukan populeritas pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Rizhanul Ulum) lemah di Wilayah Pantura. Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi dalam siaran persnya menjelaskan, popularitas pasangan calon nomor urut tiga Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) berada di posisi kedua di bawah pasangan nomor urut empat Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi. 

Berdasarkan hasil survei IDM, menurut Bin, popularitas pasangan Deddy-Dedi sebesar 83,2 persen disusul oleh Asyik 80,5 persen selanjutnya pasangan Rindu 78,4 persen dan posisi terkahir Hasanah 72,3 persen. Bahkan, kata dia, IDM juga munculkan hasil survei dengan pola yang membagi  menjadi tiga kategori pemilih. Yakni dari Pantura, Periangan dan Pamayon, pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu mengungguli kandidat-kandidat lainnya. "Tingkat elektabilitas Asyik di Pantura, mencapai 31 persen. Capaian tersebut sulit dikejar oleh kandidat lain," ujar Bin, Rabu (25/4). 

Bin mengatakan, calon yang dianggap kuat seperti Rindu dan Deddy-Dedi, lemah di kawasan tersebut. Kemudian ketika responden diberikan pertanyaan siapa yang akan dipilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, sebesar 31, 2 responden memilih pasangan Sudrajat-Syaikhu. Sementara pasangan Deddy-Dedi hanya meraih 26,3 persen, disusul Hasanah 20,7 persen, Rindu 11,3 persen dan warga yang tidak memilih 10,5 persen. "Hal serupa juga terjadi dikawasan Priangan dengan pertanyaan yang sama, hasilnya Sudrajat -Syaikhu unggul meraih 35,6 persen, Rindu 25,3 persen, Hasanah 10,7 persen, Dua DM 16,3 persen dan tidak memilih 5,8 persen," katanya.

Hasil yang cukup mengejutkan juga, kata dia, muncul di kawasan Pamalayon sebagai daerah penopang DKI Jakarta. Elektabilitas Asyik mencapai 33,3 persen, disusul Deddy-Dedi 21,6 persen, Hasanah 19,4 persen, Rindu 17,6 persen dan tidak memilih 8,1 persen. Bin menilai, beberapa faktor yang menyebabkan Asyik unggul dalam survei kali ini adalah respentatif dari orang "priangan-cirebonan". "Basic Sudrajat sebagai orang Sumedang dan Syaikhu dari Cirebon menjadi faktor utama pilihan responden," katanya. 

Bin juga menjelaskan, faktor lainnya adalah sosok Ahmad Syaikhu yang merupakan orang  Cirebon dan sehingga membuat pasangan Asyik ini asli berasal asal Sunda.  Pandangan masyarakat ini juga dibantu oleh Ahmad Syaikhu yang cukup Agmais yang indentik dengan syiar Islam," kata Bin. 

Bin mengatakan, mesin partai PKS di Jawa Barat yang sudah 10 tahun menjadi pemimpin salah satu kekuatan besar bagi Asyik. Sehingga PKS di Jawa Barat sudah mengakar. Partai ini benar-benar telah teruji dan cukup mengakar, terutama di teritori Pamalayon.  "Kemampuan PKS dalam memaksimalkan kerja-kerja kader-kadernya sangat sulit ditandingi oleh partai-partai lain," katanya. 

Dalam Survei tersebut IDM mengambil responden sebanyak 2.178 dari Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat pada Pilkada Juni 2018 sebanyak 31.708.330 pemilih yang tersebar di 18 kabupaten dan sembilan kota di Jawa Barat. Waktu survei dari 2 sampai 15 April 2018. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement