Rabu 25 Apr 2018 17:01 WIB

Gatot Optimistis Indonesia Jadi Negara Maju pada 2050

Gatot menilai Indonesia punya potensi menjadi negara besar secara ekonomi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo optimistis Indonesia tidak akan bubar atau lenyap seperti prediksi beberapa peneliti dari luar negeri. Justru, kata Gatot, Indonesia akan jadi negara dengan ekonomi maju peringkat empat dunia pada 2050.

"Ada yang bilang Indonesia tidak akan ada lagi pada 2030. Itu kalau rakyat pesimistis. Kalau kita semua pesimistis enggak harus 2030. Dua tiga tahun lagi bisa hilang kalau pesimistis," kata Gatot saat menjadi pembicara utama dalam acara Urun Rembuk Kebangsaan bersama Nusantara Foundation di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat, Rabu (25/4).

Gatot menyebut Indonesia punya banyak potensi untuk tampil menjadi negara besar secara ekonomi. Indonesia terletak di wilayah ekuator yang nantinya akan menjadi pusat ekonomi global.

Wilayah-wilayah Eropa, Timur Tengah kata Gatot akan kehabisan sumber daya energi, pangan dan lain-lain. Terlebih di negara-negara perang akan kehabisan sumber daya energi.

Sementara, Indonesia kata dia termasuk wilayah yang aman dari konflik. Sumber daya alam Indonesia juga sangat banyak karena tanah subur. Apa saja bisa ditanami. Hal ini membuat ketersediaan pangan Indonesia akan selalu tercukupi.

Kemudian letak geografis Indonesia juga kata Gatot dapat dimanfaatkan. Pada saat pusat ekonomi dunia beralih ke wilayah khatulistiwa yakni Afika Tengah, Indonesia, Amerika Selatan, Indonesia harus mengambil manfaat untuk meraup keuntungan ekonomi.

Ekspor menuju Cina akan melewati Indonesia sehingga Indonesia mendapatkan masukan. Dan Indonesia sendiri kata Gatot harus ikut menjadi negara pengekspor ke negara-negara yang cadangan makanan dan sumber daya energinya menipis.

"Semua ini bisa kita wujudkan kalah kita optimistis," ujar Gatot.

Satu lagi kelebihan Indonesia, menurut Gatot, adalah bonus demografi Indonesia. Penduduk Indonesia yang padat juga menyimpan begitu banyak generasi muda yang akan jadi pemegang perananan penting di masa depan.

Ia membandingkan dengan beberapa negara maju Eropa, Amerika, dan Singapura sangat minim generasi muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement