REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (Sekjen PAN) Eddy Soeparno mengatakan, pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait akan ada pemimpin baru menarik untuk disimak. Terkait kemungkinan terbentuknya poros ketiga di pemilihan presiden (pilpres) 2019, Eddy mengatakan, semua opsi masih terbuka bagi partainya.
"Menarik untuk disimak lebih lanjut, mengingat Partai Demokrat belum menentukan arah politiknya dan mampu membangun koalisi baru," kata Eddy, Selasa (25/4).
Partai Demokrat tentu sangat bisa membuat koalisi baru, mengusung poros ketiga atau sekadar memperkuat barisan koalisi yang telah ada. Namun, Eddy mengungkapkan, bagi PAN, semua opsi itu masih terbuka lebar. Saat ini PAN bersama semua partai dan capres masih membuka opsi tersebut.
"Kita jajaki seluruh opsi melalui komunikasi intensif dengan seluruh parpol dan tokoh," ujarnya.
Soal apakah PAN akan bersama PKB bergabung ke koalisi Demokrat bila partai besutan SBY itu akhirnya membuat poros ketiga, Eddy menegaskan, kemungkinan-kemungkinan dalam politik bisa saja terjadi. Sebab, politik, menurut dia, bukanlah ilmu pasti.
"Politik itu adalah seni dari segala kemungkinan. Siapa pun bisa bergabung ke koalisi A atau B atau membentuk koalisi C," ujarnya.
Sebelumnya dalam satu pemberitaan, SBY menyebut 2019 insya Allah akan ada pemimpin baru. Hal itu disampaikan SBY saat silaturahim dengan ulama dan umara di Kota Cilegon, Banten, Ahad (22/4) lalu. Namun, Demokrat menepis isi pemberitaan tersebut. Yang dimaksud SBY adalah jamak, pemimpin-pemimpin baru, bukan capres baru.