Senin 23 Apr 2018 16:43 WIB

Sikapi Amien, Mahfud: Partai Allah dan Partai Setan tak Ada

Mahfud mengatakan tidak ada partai yang bertujuan untuk menyengsarakan rakyat

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diwawancara di ruang kerjanya di Kepatihan Yogyakarta, Jum'at (24/11).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diwawancara di ruang kerjanya di Kepatihan Yogyakarta, Jum'at (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berpendapat tentang perdebatan mengenai pernyataan politikus senior PAN Amien Rais yang menyebut adanya partai setan. Mahfud melihat dari tujuan formal dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga setiap partai politik semuanya baik.

Mahfud menegaskan tidak ada partai yang bertujuan untuk menyengsarakan rakyat. Yang membuat citra partai tidak sesuai dengan tujuan formal dan AD/ART-nya, kata Mahfud, adalah orang-orang di dalam partai.

Di mana orang-orang di dalam partai menyalahgunakan kekuasaan salah satunya dengan melakukan korupsi. Jika dilihat dari tujuan formal dan AD/ART, lanjutnya semua parpol itu baik.

"Mana ada parpol yang bertujuan menderitakan rakyat? Tapi kalau dilihat dari orang-orangnya, ya, banyak koruptor di parpol-parpol. Jadi tak ada itu parpol Allah maupun parpol setan," kata Mahfud melalui kicauan di Twitter, Senin (23/4).

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia itu menyebut kalau parpol berisikan kelompok orang. Ada orang yang baik dan ada orang yang berhati setan.

Tapi bukan berarti adanya tindakan oknum di dalam partai yang berbuat buruk justru menyimpulkan partai tersebut semuanya berisi orang-orang berhati setan.

Untuk itu jelang Pemilihan Umum Presiden 2019 ini menurut mantan Menteri Pertahanan era Presiden Gusdur itu, setiap orang sebaiknya tetap menikmati karunia Allah untuk berdemokrasi di negara yang merdeka ini.

Pilpres menurut Mahfud harus dihayati dalam rangka menegakkan demokrasi dan memperjuangkan hak-hak rakyat.

"Jadi kerjakan dan hayati saja Pilpres dalam rangka menegakkan demokrasi, menikmati karunia Tuhan atas dikaruniai-Nya kita dengan negara yang merdeka. Masak, bermusuhan sampai tulang sumsum karena Pilpres?" ujar Mahfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement