Senin 23 Apr 2018 04:00 WIB

Paslon Rindu Prihatin Siswa SD Nyaris Tawuran dengan Sajam

Paslon Rindu Ajak orang tua meningkatkan perhatian kepada anak-anak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon wakil gubernur Jawa Barat (cawagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengaku prihatin dengan aksi siswa sekolah dasar (SD) di Purwakarta, yang nyaris tawuran dengan menggunakan senjata tajam (sajam). Untuk itu, dirinya dan cagub Jabar Ridwan Kamil mengajak orang tua untuk lebih meningkatkan perhatian kepada anak-anak.

Menurut dia, proses tumbuh kembang dan perilaku anak ke depan sangat bergantung pada kepedulian dan pola pendidikan yang diterapkan keluarga tersebut. Uu mengatakan, orang tua harus terdepan dalam memberi pendidikan yang baik untuk anak-anak. "Orang tua tidak bisa menyerahkan segalanya ke pihak sekolah," ujar Uu, Ahad (22/4).

Uu mencontohkan, sentuhan kasih sayang dan ajaran dari ibu akan melekat dan membuat hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak. "PAUD dan TK itu sifatnya sekunder. Justru jika orang tua punya waktu di rumah, sebaiknya pendidikan agama dan akhlak diajarkan langsung oleh orang tua," katanya.

Uu menilai, maraknya perilaku menyimpang seperti tawuran ini terjadi karena anak-anak kurang mendapat pendidikan keagamaan dan keluarga. Karena itu, menurut dia, emosional mereka tidak stabil. "Ini sangat luar biasa karena mereka masih usia belia. Beruntung kepolisian bisa menggagalkan rencana itu (di Purwakarta)," kata Uu.

Oleh karena itu, kata dia, orang tua harus lebih serius dalam memberi perhatian dan pendidikan kepada anak-anak. Pendidikan keagamaan harus diutamakan agar karakter anak menjadi baik. "Anak tidak cukup diberi pendidikan duniawi saja, seperti sekolah. Tapi juga dibutuhkan pendidikan ukhrawi, tentang keakhiratan," katanya.

Uu optimistis, karakter anak-akan makin baik jika pemberian pendidikan dilakukan secara baik, yakni tanpa melupakan keagamaan. "Dengan pendidikan shalat, mengaji, dan akhlak yang mulia, anak-anak akan menjadi generasi yang cerdas dan saleh," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, pasangan Rindu memiliki program yang tepat untuk menjawab kebutuhan itu semua, yakni program Maghrib Mengaji. Anak-anak wajib ke masjid saat Maghrib untuk shalat, mengaji, dan belajar tentang akhlak yang baik.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 murid sekolah dasar (SD) asal Kabupaten Purwakarta terpaksa diamankan sejumlah warga Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta. Mereka terindikasi hendak tawuran. Mereka terlihat membawa sejumlah senjata tajam. Warga mengamankan mereka, lalu menyerahkannya ke polisi.

Kapolsek Purwakarta AKP Suyono mengatakan, berdasarkan penuturan saksi mata, para pelajar ini berkerumun di pinggir jalan di Kampung Baranangsiang, Kelurahan Sindangkasih sekitar, pukul 10.00 WIB. Yang membuat geger, para pelajar ini terlihat membawa sejumlah senjata tajam, seperti parang, gir motor bekas, celurit, golok, gesper sabuk, serta besi tumpul.

"Pelajar ini merupakan siswa SDN 1 Sindangkasih, " ujar Suyono kepada sejumlah media, Jumat (20/4).

(Baca juga: Hendak Tawuran, 15 Siswa SD di Purwakarta Bawa Sajam)

Setelah diamankan warga, mereka dibawa ke mapolsek. Saat dimintai keterangan, para pelajar ini hendak menyerang pelajar lainnya di SDN 6 Sindangkasih. Aksi 15 siswa SD ini diduga akibat aksi pelemparan dari sekelompok anak ke sekolah mereka. Belasan murid berseragam merah putih ini menuding pelemparan itu dilakukan pelajar SDN 6 Sindangkasih yang lokasinya tak jauh dari SD mereka.

Menurut Suyono, dari 15 pelajar ini ada yang masih duduk di kelas satu. Tentu saja, aksi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para orang tua, harus lebih aktif lagi dalam memberikan pengawasan terhadap anaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement