Ahad 22 Apr 2018 18:59 WIB

Gempa Susulan Banjarnegara Terus Mengecil

Masyarakat dinilai tak perlu mengungsi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nur Aini
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mencatat 13 gempa susulan di Kalibening, Banjarnegara hingga Ahad (22/4) siang. Besaran magnitudonya bervariasi, antara 3,4 skala richter (SR) hingga 1,4 SR.

Kepala Bidang informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, gempa susulan memang lazim terjadi pasca-gempa kuat. "Fenomena ini menjadi satu hal wajar. Ini proses pelepasan sisa-sisa tegangan kulit bumi agar terlepas semua dan kondisi menjadi stabil," tuturnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (22/4) sore.

Dari seluruh magnitudo gempa susulan tersebut, Daryono menilai ada kecenderungan bahwa kekuatannya terus mengecil. Ia memprediksi sangat kecil potensi untuk terjadi gempa dengan kekuatan lebih besar dari gempa utamanya yang terjadi pada Rabu (18/4). "Bahkan dapat disimpulkan kondisi seismisitas daerah terdampak cenderung menuju kondisi stabil," ujarnya.

Berdasarkan hasil monitoring dari lima unit sensor portable seismograf BMKG sebanyak 5 unit, magnitudo gempa utama mencapai 4,4 SR. "BMKG akan terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan. Hasilnya akan diinformasikan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder), masyarakat, dan media," ucap Daryono.

Daryono menjelaskan, masyarakat tidak perlu takut dengan aktivitas gempa susulan. Menurutnya, warga yang rumahnya masih kokoh dan tidak rusak, tidak perlu ikut mengungsi. "Sebaiknya masyarakat kembali ke rumah masing masing dan beraktivitas seperti biasa," ujarnya.

Adapun warga yang rumahnya mengalami kerusakan seperti retak-retak, Daryono mengimbau untuk mengikuti arahan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. "Sebaiknya tinggal di tempat evakuasi sementara hingga dilakukan perbaikan rumah yang aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement