Ahad 22 Apr 2018 06:32 WIB

Elektabilitas Rendah, Prabowo Harus Tepat Pilih Cawapres

Koalisi akan menentukan cawapres yang bisa dipilih Prabowo untuk pilpres 2019.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ratna Puspita
Prabowo Subianto
Foto: Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto harus tepat menentukan partai koalisi untuk mendorong naiknya elektabilitas. Partai koalisi ini akan menentukan calon wakil presiden (cawapres) yang bisa dipilih oleh Prabowo untuk berkontestasi pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Saat ini, elektabilitas Prabowo masih berada di bawah kandidat pejawat Joko Widodo (Jokowi). "Saya kira kuncinya di koalisi. Prabowo dan Gerindra mau koalisi sama siapa. Termasuk soal wakil," ujar Qodari kepada Republika, Sabtu (21/4).

Baca Juga: Pengamat: Tiga Opsi Prabowo Terkait Pilpres 2019

Menurut Qodari, Prabowo bisa memilih calon wakil presiden dari tiga latar belakang, yakni kader PKS, kader PAN, dan bukan kader keduanya. Jika memilih kader PKS, dia menerangkan, Prabowo dapat memilih figur dari luar Jawa seperti Anies Matta. 

Apabila berkoalisi dengan PAN, Prabowo bisa menggandeng Zulkifli Hasan yang berasal dari luar Jawa. Namun, Prabowo juga bisa menggandeng Hanafi Rais apabila ingin menyasar generasi milenial.

Baca Juga: Marurar: Duet Jokowi-Prabowo tak akan Tertandingi

Namun apabila Gerindra berkoalisi dengan PAN dan PKS, ia menilai akan lebih tepat memilih figur di luar partai, seperti Anies Baswedan. Menurut Qodari, ini menjadi jalan tengah untuk mempertemukan PKS dan PAN. 

“PKS kemungkinan terbesar koalisi sama Gerindra. Akan tetapi, PKS sudah agak gelisah nih (soal wakil), belum lagi Amien Rais sudah masuk juga, dengan mengatakan kursinya PAN lebih tinggi dari PKS," kata Qodari menjelaskan. 

Baca Juga: Survei Median: Elektablitas Jokow Naik, Prabowo Turun

Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra M Nizar Zahro meyakini, turunnya elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) dalam beberapa survei hanya sementara. Nizar yakin Prabowo masih menjadi satu-satunya penantang kuat capres pejawat Jokowi, dan elektabilitas ketua umum Gerindra itu akan kembali naik.

Nizar melanjutkan, selain Jokowi, hingga saat ini belum ada calon penantang lain yang memiliki elektabilitas di atas Prabowo. "Tentu ini membuat pilihan rakyat untuk pak Prabowo akan lebih besar karena sudah menerima mandat maju sebagai capres dari kader Gerindra dan mendapat dukungan dari PKS. Setidaknya sudah memenuhi syarat 20 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement