Sabtu 21 Apr 2018 23:45 WIB

BPBD: Masyarakat Kembali Tenang Pascagempa Susulan

BPBD hingga saat ini masih memantau dampak gempa susulan tersebut.

Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Masyarakat di wilayah Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali tenang pascagempa susulan yang terjadi pada Sabtu (21/4) petang. "Tadi saat terjadi gempa, masyarakat yang berada di pengungsian memang sempat panik dan keluar (dari tempat pengungsian)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Sabtu malam.

Oleh karena itu, kata dia, BPBD melalui pengeras suara yang ada di Posko Lapangan Bencana Gempa berupaya menenangkan masyarakat. Menurut dia, upaya tersebut juga dilakukan melalui pesawat radio agar bisa menjangkau lokasi pengungsian lainnya yang tersebar di beberapa titik.

"Kami minta masyarakat tetap tenang. Kalau sementara memang merasa nyaman berada di luar, ya enggak apa-apa," katanya.

Ia mengatakan kepanikan masyarakat itu terjadi karena mereka sudah beberapa hari berada di pengungsian pascagempa berkekuatan 4,4 Skala Richter yang terjadi pada tanggal 18 April 2018. Dia mengakui gempa susulan berkekuatan 3,4 SR yang terjadi pada hari Sabtu (21/4), pukul 18.19 WIB, mengakibatkan enam orang mengalami luka ringan sehingga dibawa ke Puskesmas Kalibening.

"Lima orang di antaranya sudah pulang, sedangkan satu orang lainnya masih dirawat di puskesmas karena syok," katanya.

Menurut dia, BPBD hingga saat ini masih memantau dampak gempa susulan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement