Sabtu 21 Apr 2018 19:19 WIB

15 Pelajar SD Bawa Sajam, Disdik Purwakarta Bawa Psikolog

Ketua KPAI Kabupaten Purwakarta akan melakukan pendampingan bagi belasan pelajar SD.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Pelajar yang hendak tawuran ditahan petugas kepolisian beserta barang bukti. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Pelajar yang hendak tawuran ditahan petugas kepolisian beserta barang bukti. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta akan mendatangkan psikolog terkait dengan kasus 15 pelajar SD yang hendak tawuran, pada Jumat kemarin (20/4). Rencananya, para psikolog tersebut akan diundang awal pekan depan usai para pelajar kelas enam selesai ujian.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, prihatin dengan kejadian kemarin yang melibatkan 15 pelajar SD. Pasalnya, mereka hendak melakukan aksi kekerasan. Yakni, rencananya akan menyerang pelajar di SD tetangganya.

 

"Beruntung aksi tersebut digagalkan oleh sejumlah warga," ujar Purwanto, kepada sejumlah media, Sabtu (21/4).

 

Yang lebih memrihatinkan, para pelajar ini membawa sejumlah senjata tajam. Pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menelusuri asal senjata tajam tersebut. Selain itu, apakah kasus ini terindikasi ada yang menunggangi atau murni inisiatif para siswa tersebut.

 

Karenanya, pihaknya akan bekerja sama dengan aparat kepolisian serta KPAI untuk menuntaskan permasalahan ini. Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada seluruh orang tua untuk turut mengawasi perilaku anak-anaknya.

 

"Jangan hakimi para pelajar ini. Mari kita melihat permasalahan ini secara bijak," ujarnya.

 

Ketua KPAI Kabupaten Purwakarta, Nur Aisah Jamil, mengatakan, akan melakukan pendampingan terhadap belasan pelajar SD yang membawa senjata tajam tersebut. Apalagi, jika mereka terpaksa harus berurusan dengan hukum.

 

"Anak-anak tersebut, terindikasikan akan melakukan tindakan menyimpang dan mengarah pada aksi kriminalitas," ujarnya. Karenanya, langkah yang harus dilakukan salah satunya melalui pendekatan persuasif. Dengan cara ini, diharapkan kejadian kemarin tak terulang lagi. Sebab, pola pendekatan merupakan tindakan preventif untuk mencegah perilaku yang menyimpang pada anak-anak.

 

Diberitakan sebelumnya, 15 pelajar SDN 1 Sindangkasih tertangkap tangan oleh warga membawa sejumlah senjata tajam. Diduga, para pelajar ini hendak tawuran. Beruntung aksi tersebut tak terjadi. Lantaran, para pelajar ini keburu diamankan dan mereka dibawa ke Mapolsek Purwakarta untuk mendapat pembinaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement