REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta menyiapkan anggaran untuk pemberian bantuan pendaftaran peserta Badan Penyelanggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek. Bantuan ini diberikan kepasa pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang berstatus non ASN atau honorer.
Kepala Disdik Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan setiap tahunnya Disdik selalu menganggarkan pendaftaran jamsostek bagi pegawai honorer. Tiap tahunnya kuota disesuaikan dengan kesiapan anggaran dari APBD.
“Tahun ini ada Rp 1,4 Miliar untuk pemberian jamsostek selama lima bulan yang dianggarkan dalam APBD 2020,” kata Purwanto kepada Republika, Senin (20/1).
Ia menuturkan bantuan ini diperuntukkan bagi honorer K2, guru keagamaan, operator sekolah, hingga guru sekolah satu atap. Mereka yang dibantu adalah yang belum menjadi peserta BP Jamsostek dan berstatus sebagai pegawai honorer. Ia menyebutkan untuk tahun 2019 sekitar 3.000 guru honorer mendapat bantuan. Untuk tahun ini dengan anggaran Rp 1,4 miliar yang diperuntukkan bagi 1.402 tenaga honorer yang akan dibantu pembayaran iuran setiap bulannya selama lima bulan.
Menurutnya bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar para pegawai honorer ini mendapat jaminan selama bekerja. Mereka juga bisa kerja dengan aman dan nyaman. Sehingga diharapkan dengan menjadi peserta BP Jamsostek mereka bisa lebih giat saat bekerja membantu melayani masyarakat sebagai pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta.
“Kasihan mereka bayangin kalau ada apa-apa saat bekerja, dengan gaji segitu kalau ada resiko sosial gimana jaminan mereka,” ujarnya.
Untuk penerima bantuan, menurutnya pihak sekolah yang akan mengajukan kepada Disdik Kabupaten Purwakarta. Nantinya calon penerima bantuan akan diverifikasi untuk didaftarkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
