Jumat 20 Apr 2018 09:40 WIB

Indonesia Dilanda Kedangkalan Literasi

Dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rutin membaca buku.

Rep: Fuji Eka Permana, Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Malas belajar membaca terlalu dekat lesu (ilustrasi)
Foto:
Seorang pengunjung memperhatikan buku

Berusaha maksimal

Ketua Panitia IBF 2018 M Anis Baswedan mengatakan, pada IBF tahun ini terdapat 274 stan yang diisi 151 penerbit buku. Peserta nonpenerbit menempati 78 stan, media partner menempati 28 stan, dan instansi pemerintah menempati 6 stan.

Sebanyak 151 penerbit buku membawa 53 ribu judul buku Islam. "Konsep pameran yang kami usung adalah wisata literasi Islami. Sadar bahwa IBF harus selalu menarik bagi masyarakat Muslim, kami berusaha semaksimal mungkin mempersiapkannya," kata Anis.

Ia berharap akan makin banyak masyarakat yang mengunjungi IBF dan makin banyak penerbit buku Islam yang mengikuti IBF. "IBF tahun ini semakin menarik, publikasinya semakin meluas, dan wahana kid zone semakin variatif. Pengunjung datang ke IBF sebagai kegiatan wisata yang menyenangkan," ujar Anis.

Anis mewakili panitia IBF 2018 juga menggaransi para pengunjung dapat merasa nyaman selama menyambangi JCC. Sebab, tatanan stan antarpenerbit sudah diatur sedemikian rupa sehingga memberikan ruang yang cukup. "Insya Allah, meski pengunjung datang dengan jumlah yang besar, tidak berdesakan," ujar Anis. (ed:muhammad iqbal)

TINGKAT LITERASI INDONESIA

Peringkat:

64 dari 72 negara *)

60 dari 61 negara **)

Penyebab:

Kualitas pendidikan rendah Kecukupan gizi tak mumpuni Infrastruktur pendidikan minim Minat baca rendah.

Sumber:

*) PISA

**) The World Most Literate Nation Study

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement