Kamis 19 Apr 2018 21:30 WIB

16 Ribu Puisi akan Pecahkan Rekor Muri

Puisi bakal ditulis seluruh pelajar Kota Padang Panjang, Sumatra Barat.

Buku Puisi Pangerang Diponegoro karya Chairil Anwar/Ilustrasi
Foto: sastra.com
Buku Puisi Pangerang Diponegoro karya Chairil Anwar/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Lebih dari 16 ribu puisi bertemakan bahaya narkoba ditargetkan mencetak rekor di Museum Rekor Indonesia (Muri). Puisi ini bakal ditulis oleh seluruh pelajar Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. 

"Puisi ini akan ditulis oleh seluruh pelajar di Padang Panjang mulai dari tingkat SD sampai SMA dan sederajat," kata Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat Joni Aldo di Padang Panjang, Kamis (19/4).

Ia menambahkan agar pemecahan rekor tersebut berjalan sesuai rencana, pihaknya mulai melakukan persiapan dengan menginformasikan terlebih dahulu kegiatan itu kepada para kepala sekolah dan guru.

"Karena yang akan menulis puisi adalah para siswa dari semua sekolah di Padang Panjang dan jumlah puisi yang akan ditulis lebih dari 16.000, maka perlu ada persiapan bagaimana bentuk pelaksanaannya nanti," ujarnya.

Penulisan puisi terbanyak dijadwalkan pada 5 Mei 2018 dalam kegiatan temu penyair Asia Tenggara. Rekor sebelumnya dalam penulisan puisi terbanyak dipegang oleh Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Ketua Forum Pegiat Literasi Kota Padang Panjang Muhammad Subhan menerangkan puisi yang ditulis mengangkat tema bahaya narkoba dan menjadi bentuk kampanye para pelajar menolak penyalahgunaan obat terlarang tersebut.

Sebagai daerah yang berada di jalur perlintasan, ia menilai Padang Panjang di posisi rentan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.

"Banyak cara yang dilakukan orang dalam menolak narkoba, kalau di literasi kami mencoba melakukan kampanye tolak narkoba dengan cara menulis puisi oleh para siswa," katanya.

Pada pelaksanaannya, ia mengajak pihak sekolah membantu mendokumentasikan kegiatan penulisan puisi bahaya narkoba dan disebarluaskan melalui media sosial.

"Jadi bukan sekadar aksi satu hari saja, kami ingin masyarakat mencintai karya sastra khususnya puisi dan dengan tema yang diangkat bisa menjadi pengingat terutama bagi siswa yang menulisnya bahwa narkoba berbahaya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement