Kamis 19 Apr 2018 20:40 WIB

Seorang Pelajar Kota Bogor Tewas Dikeroyok

Pengeroyokan terjadi Rabu siang.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Garis Polisi. Ilustrasi
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seorang pelajar dari SMK Wiyata Kharisma meninggal akibat dikeroyok enam orang tidak dikenal. Pengeroyokan ini terjadi Rabu (18/4) siang setelah korban dan dua temannya berboncengan pulang sekolah.

"Rabu (18/4) tepatnya pukul 12:15 terjadi pengeroyokan di depan Perumahan BKR Kamoung Hambulu, Desa Pondokudik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Kami menduga motif pelaku karena permusuhan antar pelajar dan menyebabkan satu orang tewas," ujar Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf, Kamis (19/4).

Kejadian disebut berawal ketika tiga siswa Sekolah Kejuruan Wiayata Kharisma berboncengan menggunakan satu sepeda motor di ruas Jalan Kemang-Parung saat pulang sekolah. Sekitar 1,5 kilometer dari sekolah, motor yang dikendarai ROA, FN, dan BN ini diadang oleh enam orang tidak dikenal yang menggunakan dua sepeda motor.

Motor pun terpojok dan sempat berhenti, namun ketiga siswa SMK ini mencoba untuk melarikan diri. Sayang ROA dan FN terpojok dan terjadilah pengeroyokan tidak seimbang dengan menggunakan senjata tajam. Sementara salah satu siswa, BS, berhasil melarikan diri.

ROA disebut meninggal dunia Rabu sore dengan luka bacok di bagian dada dan punggung saat berada di Rumah Sakit Dompet Dhuafa, Kemang. Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilajukan otopsi. Sementara korban FN mengalami luka serius di bagian kepala dan pangkal paha akibat luka bacok. FN saat ini dalam kondisi kritis.

"Ketiga korban berstatus pelajar. ROA meninggal kemarin dan FN masih dalam perawatan rumah sakit," ujarnya. FN dan ROA disebut berusia 17 tahun sementara BS 18 tahun.

Setelah melakukan penganiayaan, para pelaku langsung melarikan diri. Masyarakat yang melihat kejadian tersebut lalu memberikan pertolongan kepada para korban dengan membawa ke RS Dompet Dhuafa.

Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. Empat orang saksi sudah diminta keterangan termasuk BS, korban selamat. Barang bukti berupa senjata tajam celurit yang diduga digunakan pelaku dan ditemukan dilokasi kejadian ikut diamankan.

"Kami masih melakukan beberapa pemeriksaan. Dugaan motifnya permusuhan antar pelajar, para pelaku sudah kami dapat identifikasi, dalam waktu dekat mudah-mudahan sudah tertangkap," ucap Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement