REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono menyampaikan elektabilitas pasangan calon gubernur (cagub) Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Itu terlihat dari hasil survei Indo Barometer pada Maret 2018, Asyik memperoleh elektabilitas sebesar 5,4 persen. Padahal pada dua bulan sebelumnya elektabilitas mereka hanya 0,9 persen.
"Artinya mengalami kenaikan 500 persen dalam jangka waktu du bulan. Ini sejalan dengan tingkat pengenalan atau popularitas Sudrajat di Januari, popularitasnya hanya 11,1 persen, tapi bulan ini naik menjadi 30,5 persen," jelas Ferry Juliantono, saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (19/4).
Menurut Ferry salah satu faktor kenaikan elektabilitas Asyik adalah berkat efek dari Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto. Hal itu merupakan kontribusi kegiatan Prabowo di Jawa Barat. Apalagi kunjungan itu berlangsung intens pada akhir bulan Maret atau setelah Indo Barometer menyelenggarakan survei.
"Jadi bisa dikatakan sebagai Prabowo efek, yang berbuah positif. Tapi memang kita kalah star dari pasangan lain, tapi kerja-kerja lapangan dilakukan dengan maksimal," ungkapnya.
Hanya saja, Ferry mengakui, meski mengalami kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan tapi masih tertinggal jauh dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 36,7 persen dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 31,3 persen. Pasangan Asyik cuma unggul tipis dari pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan yang mempunyai elektabilitas 3,4 persen.
Sementara dari survei Indo Barometer ini dilaksanakan pada 20-26 Maret 2018. Sebanyak 1.200 responden se-Jawa Barat yang memiliki hak pilih menjadi responden dalam survei yang memiliki kesalahan rata-rata sebesar sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Serta menggunakan metode multistage random sampling.