Menhub Budi Karya Sumadi menyambut baik keputusan pemerintah memberikan tambahan cuti dan libur Idul Fitri 1439 Hijriyah. Dengan kebijakan itu, menurut Menhub, Kemenhub dan kepolisian bisa mengatur arus balik dengan lebih baik.
Ia mencontohkan, arus mudik Lebaran biasa padat selama dua hari karena kendaraan-kendaraan akan tertumpuk di hari-hari tersebut. "Bayangkan jumlah mobil yang harus bergerak ke Jawa Tengah, banyak sekali dalam dua hari, (jalanan) akan penuh. Tetapi (dengan tambahan libur dan cuti), mereka ada yang (kembali) lebih awal,"ujarnya, kemarin.
Dengan tambahan cuti dan libur ini, umat Islam Indonesia dapat merayakan hari raya dengan perasaan tenang. Perasaan tenang tersebut juga dapat membuat perjalanan mudik dan balik menjadi lebih tenang. Masyarakat yang merayakan Idul Fitri bisa kembali sejak Sabtu atau Ahad. Ia berharap lalu lintas pulang dapat lebih lengang dengan pilihan hari yang lebih banyak.
Kementerian PUPR sudah menyiapkan jalur utara dan selatan untuk kelancaran mudik nanti. "Artinya, jalur utara melalui jalan tol, jalur selatan melalui jalan-jalan yang ada yang sudah ditingkatkan," ujar Budi.
Kini, kata dia, jalur tol pada dasarnya sudah mencapai Surabaya, Jawa Timur. Selain itu, ia menyebutkan, tiga titik jalan tol kini dalam proses penyelesaian dan diharapkan dapat digunakan secara fungsional pada musim mudik Lebaran nanti, yaitu di Batang, Solo, dan Kertosono.
“Kami akan tentukan fungsionalnya seperti apa. Kalau dia (jalan tol) belum diaspal, tanpa lampu, pasti kami batasi kecepatannya dan tidak boleh (dilewati saat) malam," ujarnya.
Keputusan pemerintah untuk menambah libur lebaran tahun ini dinilai tidak sejalan dengan upaya peningkatan produktivitas. Padahal upah pekerja terus mengalami kenaikan.
Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Harijanto mengatakan, dalam menghadapi panjangnya libur lebaran, pihak swasta dalam hal ini perusahaan bisa berunding dengan Serikat Pekerja. "Karena ini menyangkut komitmen delivery yang sudah direncanakan dengan pembeli sejak awal," kata dia.
(melisa riska putri, pegolah: fitriyan zamzami).