REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa 316 bangunan rumah di Kecamatan Kalibening rusak akibat gempa berkekuatan 4,4 SR yang mengguncang wilayah setempat.
"Berdasarkan hasil pendataan sementara diketahui 316 bangunan rumah rusak akibat gempa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu (18/4).
Dia menyebutkan, dari total 316 rumah rusak, 62 unit di antaranya berlokasi di Desa Kertosari. "Sementara 217 lainnya di Desa Kasinoman dan 37 unit di Desa Plorengan," katanya.
Gempa, tambah dia, juga merusak sejumlah fasilitas umum, yaitu tiga masjid, satu mushala, dan satu gedung sekolah SMPN 2 Kalibening. "Berdasarkan data sementara diketahui ada dua orang meninggal dunia akibat gempa, yakni Asep (13) dan Kasri (80), keduanya berasal dari Desa Kasinoman," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, jumlah pengungsi sekitar 526 KK yang tersebar di beberapa titik pengungsian, yaitu Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan, dan Desa Sidakangen.
"BPBD telah membuka posko darurat bencana gempa bumi Kecamatan Kalibening selama tujuh hari ke depan," katanya.
BPBD, tambah dia, juga telah melakukan evakuasi warga korban bencana ke titik aman atau titik pengungsian. "Pos Pengungsian juga telah dibuka di empat desa yang dibagi beberapa titik di masing-masing desa," katanya.
Sementara itu, berdasarkan analisis BMKG, sebagian wilayah Banjarnegara diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 SR. Gempa tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berlokasi di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen.
BMKG melaporkan lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal. Awalnya dilaporkan gempa kekuatan 4,2 SR dengan kedalaman 10 kilometer, tetapi direvisi 4,4 SR kedalaman 4 kilometer.