Rabu 18 Apr 2018 21:39 WIB

Ini Anjuran Kiai Sepuh NU Jatim Kepada Sukmawati

Mutawakkil mengimbau agar warga nahdliyin mengikuti langkah kiai sepuh

Ketua PWNU Jatim Hasan Mutawakkil Alallah (kedua kiri) dan Sukmawati Soekarnoputri (kedua kanan) menggelar konferensi pers di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur nomor 9, Gayungan, Surabaya, Rabu (18/4).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua PWNU Jatim Hasan Mutawakkil Alallah (kedua kiri) dan Sukmawati Soekarnoputri (kedua kanan) menggelar konferensi pers di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur nomor 9, Gayungan, Surabaya, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKMAWATI -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) memaafkan Sukmawati Soekarnoputri atas karya puisinya berjudul "Ibu Indonesia" yang dinilai telah menimbulkan kegaduhan dan menyakiti umat Islam. Pihaknya menghargai niat baik Sukmawati yang telah berjanji untuk memperbaiki kualitas dirinya sebagai muslimat maupun dengan publik.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan Sukmawati mendatangi Kantor PWNU Jatim atas upaya Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, menindaklanjuti laporan dari organisasi sayap NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim, yang telah mempidanakan isi puisinya.

"Setiap ada pengaduan dari masyarakat, tugas polisi itu kan ada dua. Pertama, memediasi untuk islah atau damai. Kalau tidak tercapai barulah ditindaklanjuti proses hukumnya," kata Mutawakkil kepada wartawan, usai menerima kunjungan putri Presiden Pertama Republik Indonesia itu di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur Surabaya, Rabu (18/4).

Mutawakkil mengisahkan, terkait laporan dari GP Ansor Jatim yang menyoal puisi Sukmawati, sejumlah petugas Polda Jatim mendatangi PWNU Jatim menawarkan upaya mediasi. Maka, lanjut dia, kedatangan Sukmawati ke kantor PWNU Jatim hari ini, sebelumnya telah dirapatkan terlebih dahulu oleh para kiai sepuh.

"Ada nasihat dari kiai sepuh meski tidak secara langsung ikut menemui Ibu Sukmawati di forum silaturahim hari ini, di antaranya menganjurkan agar beliau banyak membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah dan tidak mengulangi lagi memancing kegaduhan masyarakat, khususnya umat Islam. Ibu Sukmawati sudah berkomitmen untuk itu, sehingga atas saran kiai sepuh kami memaafkannya," ujarnya.

Seiring dengan pemberian maaf tersebut, Mutawakkil menegaskan, PWNU Jatim pun atas saran kiai sepuh akan mencabut laporan pidana terhadap Sukmawati yang pernah dilayangkan GP Ansor Jatim.

"Lembaga Bantuan Hukum kami ada di sini, Ansor juga ada di sini. Maka insya Allah hari ini juga akan kami cabut laporannya di Polda Jatim," ucapnya.

Selanjutnya Mutawakkil mengimbau agar warga nahdliyin mengikuti langkah-langkah kiai sepuh yang telah memaafkan Sukmawati. Karena referensi dari tindakan kiai sepuh NU adalah ajaran rasulullah.

"NU merupakan organisasi keagamaan yang tugas utamanya mempertahankan, mengembangkan, dan membumikan 'Islam ahlussunnah wal jamaah', yang muaranya adalah untuk keselamatan dan kebahagiaan kehidupan dunia," tuturnya.

Sementara Sukmawati tidak banyak berbicara kepada wartawan. "Saya datang berkunjung ke Kantor PWNU Jatim atas panggilan jiwa. Saya 'sendiko dawuh' kepada kiai. Niat saya adalah bersilaturahim," ucap Sukma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement