Rabu 18 Apr 2018 16:52 WIB

Jonan: Pemimpin tak Perlu Mencari Popularitas

Jonan menegaskan kepemimpinan adalah sebuah tanggung jawab.

Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan keterangan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/3)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan keterangan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/3)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Ignasius Jonan menegaskan kepemimpinan adalah sebuah tanggung jawab. Ia pun mengatakan pemimpin tidak perlu mencari popularitas dalam menyusun kebijakan-kebijakan.

"Yang terpenting dari seorang pemimpin adalah berani mengambil langkah yang memang harus dilakukan meski tidak populer," kata Jonan saat menjadi Keynote Speaker pada Rapat Kerja Pengendalian Pembangunan di Yogyakarta, Rabu (18/4).

Dalam paparannya, Jonan menjelaskan beberapa hal terkait pentingnya sikap pemimpin dalam membawa keberhasilan sebuah lembaga. "Seperti saya ini tidak pernah mencari popularitas. Orang saya juga tidak mau nyalon presiden. Yang penting harus disosialisasikan dengan baik dulu," kata Jonan.

Ia mengatakan, gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang praktis mudah untuk diikuti. "Gaya kepemimpinan yang kompleks dan cenderung susah untuk diikuti tidak efektif dalam mencapai keberhasilan suatu lembaga," katanya.

Jonan mengatakan bahwa seharusnya status pendidikan seseorang tidak menjadi satu-satunya acuan dalam memberikan wewenang. Akan tetapi, menurutnya, yang harus dijadikan seorang pemimpin adalah kinerja dari orang tersebut.

"Pengalaman saya di birokrasi itu, orang kalo mau naik pangkat berdasarkan sekolah. Betul ya? Harusnya naik pangkat itu berdasarkan prestasi. Kalau berdasarkan sekolah, ya semua sekolah terus, gak ada yang kerja nanti," katanya.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang hadir dalam rapat kerja tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman telah memulai kinerjanya untuk triwulan pertama 2018 ini dengan cukup baik. Dia berharap program-program pemerintah bisa segera dimulai sehingga tidak menumpuk di semester empat. 

Untuk itu, selanjutnya Pemkab Sleman akan memperbaiki sistem yang ada di pemerintahan. “Harapan kami untuk tahun depan, laporan ke BPK itu bisa selesai awal Februari," katanya.

Rapat Kerja tersebut mengusung tema "Transformasi Leadership : Inspirasi Pengelolaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas". Pada acara tersebut diserahkan pula hasil penilaian kinerja triwulan pertama 2018 oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, kepada Kabupaten/Kota dan beberapa instansi pemerintah di DIY. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement