Selasa 17 Apr 2018 20:50 WIB

PSI Partai Baru dengan Elektabilitas Terendah

Lembaga survei Median mengatakan, dari empat Parpol baru, elektabilitas PSI terendah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sidarto menyampaikan rilis survei nasional Survei Elektabilitas Kandidat : Siapa Layak Jadi Lawan Atau Pasangan Jokowi ? di Jakarta, Senin (16/4). Hasil survei menunjukan Jokowi sebagai petahana memimpin dengan 36,2 persen sedangkan Prabowo menjadi penantang terkuatnya dengan meraih 20,4 persen.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sidarto menyampaikan rilis survei nasional Survei Elektabilitas Kandidat : Siapa Layak Jadi Lawan Atau Pasangan Jokowi ? di Jakarta, Senin (16/4). Hasil survei menunjukan Jokowi sebagai petahana memimpin dengan 36,2 persen sedangkan Prabowo menjadi penantang terkuatnya dengan meraih 20,4 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Media Nasional (Median) memaparkan hasil survei terbaru terkait elektabilitas kandidat dan partai politik per 24 Maret hingga 6 April 2018. Dalam temuan survei terkait kekuatan pilihan ke partai baru, dari empat partai baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat elektabilitas terendah.

"Elektabilitas tertinggi untuk partai baru ada di Perindo dengan 3,3 persen, Partai Berkarya di 0,9 persen, Partai Garuda 0,4 persen dan PSI terendah di 0,1 persen," ungkap Direktur Riset Lembaga survei Median Sudarto, dalam pemaparan hasil risetnya di Jakarta pusat, Senin (16/4).

Tingginya elektabilitas Perindo sebagai partai baru dianggap wajar karena partai ini telah lama melakukan kampanye pengenalan di media televisi. Namun kalah pamornya PSI dibandingkan Partai Berkarya dan Partai Garuda cukup mengejutkan.

Sebab diantara dua partai baru lain, PSI dianggap telah lebih dulu melakukan pengenalan kepada publik lewat tampilnya para tokoh muda PSI di berbagai media mainstream dan media sosial. "Cukup mengejutkan memang PSI di urutan terbawah secara pengenalannya," ujarnya.

Selain mensurvei empat kekuatan partai baru, Median juga melihat kekuatan partai-partai berbasis massa Islam seperti PKB, PAN, PKS, PPP dan PBB. Dalam survei terakhirnya terlihat PKB berpotensi menjadi partai berbasis massa Islam paling kuat dengan 8,5 persen, disusul PPP 3,6 persen, PKS 2,9 persen, PAN 2,0 persen dan PBB 0,6 persen.

Sedangkan hasil survei Median melihat potensi partai terkuat, PDIP masih menduduki posisi partai terkuat dengan 21, 1 persen. Urutan kedua disusul Gerindra yang menggeser Golkar di 15 persen. Kenaikan elektabilitas PDIP menurut survei ini cukup tinggi dari 18,95 pada pemilu 2014 menjadi 21,1 persen.

Pada Partai Gerindra, sebut Sudarto juga mengalami kenaikan elektabilitas cukup tinggi dari 11,81 persen pada pemilu 2014 menjadi 15 persen pada survei Median terakhir. "Gap antara kedua partai pun semakin tipis, di mana pada pemilu 2014 ada gap 7,14 persen, di survei terakhir gap antar dua partai tinggal 6,1 persen," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement