Selasa 17 Apr 2018 19:08 WIB

Pengusaha Ritel Ingin Isi Kios Kosong di Pasar Senen

Ada 2.400 kios di Pasar Senen yang bisa dioptimalkan.

Rep: Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja membersihkan lantai di area Pasar Senen Block III, Jakarta, Kamis (4/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pekerja membersihkan lantai di area Pasar Senen Block III, Jakarta, Kamis (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ada 200 pengusaha dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asprindo) yang ingin mengisi kios-kios kosong di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Keinginan itu muncul dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) DKI untuk mendorong proyek revitalisasi Pasar Senen.

"Jadi itu yang disampaikan kepada kami dan kami, Kepala Biro Perekonomian, menindaklanjuti itu," kata Sandiaga di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).

Menurut politikus Partai Gerindra itu, ada total 2.400 kios di Pasar Senen. Sebagian kini tidak dimanfaatkan. Karena kurangnya pengawasan dari Pemprov DKI, pengelola, dan asosiasi pedagang yang membawahi para pengusaha, kios-kios itu kini diperjualbelikan.

Akibatnya, harga kios di Pasar Senen pun melambung. Hal ini tidak diinginkan oleh Sandiaga. Ia ingin kios-kios yang kosong dapat dipakai para pengusaha kecil dan pengusaha mikro.

"Kita ingin jangan hanya yang besar-besar yang mendapat akses tapi yang pengusaha kecil, pengusaha mikro, yang sekarang ini susah mendapatkan usaha bisa segera membuka," kata dia.

Para pengusaha Asprindo DKI, kata Sandi, akan membuka lahan usaha di Blok 3. Kehadiran mereka diharapkan dapat menggerakkan perekonomian di kawasan proyek Pasar Senen.

Sandiaga ingin hal ini dapat segera direalisasikan. Ia menargetkan kios-kios itu sudah terisi dalam empat hingga enam pekan mendatang.

Asprindo DKI juga menyatakan dukungannya terhadap program One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE). Mereka menyanggupi untuk mengirim sejumlah pendamping di bidang retail dan perbankan. "Dan juga berkaitan dengan rekayasa industri dan beberapa bidang lagi," ujar Sandiaga.

Selain itu, pengusaha Asprindo juga akan terlibat menjadi penggerak, pelatih, membantu tahap pemasaran (P5) dan pemodalan (P7). Sandiaga mengatakan, transisi dari P5 ke P7 diprediksi akan terjadi pekan depan. Ia ingin para pengusaha Asprindo mengawal proses tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement