REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi adanya kabar yang menyebut Prabowo Subianto belum tentu maju pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurutnya, sah-sah saja jika ada yang menyebut ketua umum Partai Gerindra tersebut belum tentu maju pada kontestasi lima tahunan itu.
Kendati demikian, dia mengatakan, yang pasti dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) yang digelar beberapa hari yang lalu, Partai Gerindra telah memberi mandat kepada Prabowo sebagai capres. "Itu nggak ada kemudian memberikan kewenangan atau memberi capres selain Prabowo, itu yang pasti," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto belum tentu maju. Hidayat mengatakan Prabowo belum tentu maju dalam kontestasi pemilihan presiden 2019.
Baca Juga: HNW: PKS Masih Pertimbangkan Koalisi dengan Partai Gerindra
Menurutnya, sampai saat ini baik Prabowo maupun Joko Widodo belum pada posisi mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres). "Sampai hari ini KPU bahkan belum membuka pendaftaran capres. Jadi karenanya bila kemudian Pak Prabowo belum nyatakan bahwa beliau siap maju sebagai calon presiden, ya wajar saja," kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Terkait hasil rakornas Partai Gerindra yang memberi mandat kepada Prabowo untuk maju sebagai capres dari Partai Gerindra, Hidayat menghormati hasil tersebut. Namun, dia mengingatkan Partai Gerindra tidak bisa maju sendiri.
Sebab, perolehan suara Partai Gerindra yang kurang dari 20 persen ambang batas pencalonan presiden sehingga masih harus berkoalisi dengan partai lain. "Bahwa beliau sudah menerima mandat iya, tetapi apakah mandat itu akan beliau pakai sendiri atau kemudian karena perkembangan politik beliau nanti mempunyai ijtihad yang baru, kemudian menyerahkan mandat itu kepada yang lain itu bagian yang tetap saja mungkin terjadi dalam politik," katanya.
Baca Juga: Pengamat: PKS Bisa Evaluasi Koalisi dengan Gerindra