REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih yakin Partai Gerindra tengah mempertimbangkan secara matang-matang, mengenai tawaran sebilan nama kader tersebut, untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2019. PKS yakin Gerindra tetap akan menjalin koalisi di Pilpres 2019.
"Yang pertama kami yakin Partai Gerindra masih bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), karena komunikasi politiknya sudah dalam," kata Mardani saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/4).
Mardani mengatakan, desakan Presden PKS Sohibul Iman untuk tetap mengajukan sembilan nama dari PKS sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo didasari kebutuhan kedua belah partai yang saling membutuhkan. Ia mengungkapkan posisi suara PKS saat ini bila digabungkan dengan posisi suara Gerindra, akan mencukupi untuk mengajukan pasangan capres-cawapres.
"Kedua-duanya bila digabung ya jadi 20 persen. Kedudukan kami yang 7 persen sama pentingnya dengan temen-temen Gerindra yang 13 persen," ujarnya.
Hal itu, kata dia, membuat kedua partai harus bergabung. Mardani melanjutkan, PKS ingin adanya adanya pembagian 'jatah' karena sama-sama memenuhi persyaratan untuk meraih 'tiket' Pilpres.
"Karena semua tidak ada yang punya full tiket. Kita semuanya sharing tiket. Kedua-duanya bila digabung ya jadi 20 persen. Karena kalo sendiri-sendiri itu tidak akan jadi," ucapnya.
Namun, untuk mencapai sebuah kesepakatan, ia menekankan PKS selalu melakukan musyawarah bersama dengan partai-partai koalisi, termasuk Gerindra. Ia lalu mencontohkan hal itu yang pernah terjadi di beberapa Pilkada sebelumnya.
"Di banyak Pilkada, kita banyak mengakomodasi teman-teman gerindra. Jawa Barat tadinya Dedi Mizwar dari kami. Tapi teman-teman gerindra mengajukan Sudrajat. Ketika kita musyawarah kami menghargai, sehingga kami dukung Sudrajat," jelasnya.
Mardani pun yakin, komunikasi politik yang selama ini terjalin dengan Partai Gerindra, terus mengarah kepada cawapres yang akan diambil dari kesembilan nama yang diajukan oleh PKS. “Dari perbincangan selama ini, dengan Pak Prabowo, demikian. Saya tidak ingin berandai-andai tapi musyawarah selama ini, Gerindra dengan PKS,” tuturnya.