Selasa 17 Apr 2018 08:18 WIB

Pernyataan Amien Dinilai Sebagai Ungkapan Retorika

Sepanjang belum menyebut salah satu partai tertentu, dinilai belum masuk pidana.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Amien Rais
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum pidana Kaspudin Nor menuturkan, pernyataan mantan ketua MPR RI Amien Rais soal partai setan dan partai Allah belum masuk ke ranah perbuatan pidana. Sebab, Amien, dalam pernyataan yang dikemukakannnya tidak menyebut partai yang dimaksud.

"Saya belum mendengarnya secara keseluruhan. Namun, sepanjang itu tidak menyebut salah satu partai, saya rasa itu sifatnya belum masuk ke arah pidana karena tidak disebut yang mana. Bisa saja partai di luar negeri, atau bukan partai politik," kata mantan komisioner Komisi Kejaksaan itu kepada Republika.co.id, Senin (16/4).

Menurut Kaspudin, pernyataan Amien tergolong sebagai ungkapan yang bersifat retorika. Pernyataan tersebut disampaikan agar orang-orang itu sadar dan bersikap kritis dalam memilih pemimpin yang diajukan partai politik. Namun, pada akhirnya masyarakat yang menilai mana partai yang baik dan yang tak baik.

"Sepanjang tidak disebutkan partai yang mana, itu sifatnya retorika, menurut saya. Mungkin kalau ada partai yang suka bohong, suka menyesatkan, itu yang ditunjuk, tapi kan tidak tahu yang mana. Jadi, mestinya partai-partai tidak perlu membuat reaksi, introspeksi demi suasana yang kondusif," katanya.

Baca juga, Membaca Pesan Politik Amien Rais. 

Kaspudin menjelaskan, suatu perbuatan bisa mengarah ke pidana bila ada niat, merujuk objek yang jelas, dan menimbulkan akibat jelas. Akibat yang dimaksud adalah berkaitan dengan adanya korban dari perbuatan yang dilakukan. Jika tidak ada objek yang dituju, tentu tidak ada korban.

"Kalau tidak ada objek yang dituju, tidak ada korban. Akibatnya belum ada, ya enggak ada masalah. Itu belum masuk unsur pidana," katanya.

Sebelumnya, pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang menyebut tentang partai Allah dan partai setan menjadi kontroversial. Pernyataan Amien selepas mengikuti "Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah" di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, ini dianggap sebagai pendikotomian partai politik. Pernyataan tersebut pun telah dilaporkan ke pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? Untuk melawan hizbusy-syaithan," ujar Amien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement