Senin 16 Apr 2018 18:00 WIB

Idrus Yakin Elektabilitas Jokowi di Pilpres Tembus 65 Persen

Mensos yakin Jokowi bisa memenangkan persaingan dalam Pilpres mendatang.

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Kordinator Bidang Kelembagaan Partai Golkar Idrus Marham
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Kordinator Bidang Kelembagaan Partai Golkar Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Idrus Marham menilai bahwa elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan umum 2019 mendatang bisa mencapai 60 hingga 65 persen. Dengan elektabilitas tersebut bisa dipastikan siapapun pasangan Jokowi nantinya, dia bisa memenangkan persaingan dalam pemilihan presiden mendatang.

"Kita punya keyakinan bahwa presentasi yang ada peluangnya besar untuk memenangkan (Pilpres)," kata Idrus di Istana Negara, Senin (16/4).

Termasuk dengan calon mana pun yang nantinya dipilih oleh Jokowi, dia bisa saja memenangkan persaingan tanpa kesulitan berarti. Asalkan dalam persaingannya nanti ketika masa kampanye yang dikedepankan kepada masyarakat yang jadi pemilih adalah konsep yang baik. Jangan justru mengaktifkan hal-hal yang sifatnya primodialistik.

Idrus yang juga Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini menilai bahwa selama lima tahun kepemimpinan Jokowi berhasil memperbaiki perekonomian masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang dikerjakan di berbagai daerah pun menjadi cerminan bahwa pemerintah memang fokus membenahi pemerataan.

Terkait dengan usulan Prabowo yang digadang-gadang akan mendampingi Jokowi, Idrus menanggapinya dengan santai. Menurutnya siapa pun yang akan dipilih Jokowi sebagai calon wakil presiden tak jadi persoalan. Partai Golkar pun akan menerima siapa pun yang nantinya dipilih Jokowi.

"Kita dari Golkar sudah menyerahkan ke pak Jokowi. Dan kita yakin pak Jokowi pasti ngajak bicara partai-partai pendukung," ujarnya.

Meski demikian, Idrus menili bahwa memasangkan Jokowi dengan Prabowo. Sebab Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partau Gerindra sudah mendeklrasikan secara terbuka bahwa dia telah diberi mandat untuk maju sebagai calon presiden, bukan menjadi wakil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement