Senin 16 Apr 2018 17:41 WIB

Dampak Bupati Ditangkap KPK, Peresmian Pasar Lembang Ditunda

Sebelumnya, Bupati Bandung Barat, Abubakar terjaring OTT KPK.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Bupati Kabupaten Bandung Barat Abu Bakar  memakai rompi orange usai  menjalani pemeriksaan  di gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Bupati Kabupaten Bandung Barat Abu Bakar memakai rompi orange usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Bandung Barat, Abubakar dan tiga kepala dinas di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu membuat sejumlah kegiatan menjadi tertunda. Di antaranya, peresmian Pasar Panorama Lembang.

Kepala Pengelola Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Aditia mengatakan peresmian Pasar Lembang direncanakan dilaksanakan pada akhir April. Namun, dikarenakan adanya peristiwa tersebut sehingga ditunda dan belum tahu kapan akan diresmikan.

"Rencana akan diresmikan akhir April karena diperkirakan semua (pembangunan) infrastruktur rampung akhir April. Tapi karena ada kasus itu (OTT KPK) maka kami akan tunggu dari pemerintah resmikannya kapan," ujarnya saat ditemui di Pasar Lembang, Senin (16/4).

Ia menuturkan, pembangunan pasar di area seluas 2,4 hektare tersebut sudah mencapai 97 persen dan tiga persen sisanya akan selesai pada akhir April. Beberapa pembangunan yang masih dikerjakan adalah pembangunan lahan parkir, area kios gilingan bakso serta tempat pembuangan sampah (TPS) sementara.

"Semua pembangunan itu dikerjakan oleh kami sebagai pengembang. Pembangunan akan terus berjalan sampai selesai. Dan kegiatan operasional pasar pun tak ada yang terganggu dengan adanya kasus kemarin," katanya.

Dirinya menambahkan, sejak 15 Januari lalu, aktivitas pedagang di pasar sudah berjalan. Mereka katanya sejak tanggal tersebut sudah dipindahkan dari TPS sementara ke dalam bangunan Pasar Lembang.

"Kita berharap pasar ini bisa menjadi percontohan pariwisata," katanya.

Aditia mengatakan, di Pasar Lembang terdapat 2406 ruang unit dagang. Namun, saat ini baru sekitar 90 persen pedagang yang beraktivitas berjualan. Sementara sisanya 10 persen belum buka karena alasan belum siap dagang dan lainnya.

Dia mengatakan, di lantai dasar terdapat pedagang yang berjualan produk basah seperti sayuran, daging ayam, ikan dan beroperasi 24 jam. Sementara di lantai satu untuk pedagang pakaian dan asesoris dan makanan dan minuman di lantai tiga.

"Lembang itu kota wisata dan kami berharap agar pasar Lembang bisa menjadi destinasi pasar wisata juga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement