REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/4) sore hingga malam. Dampaknya hampir seratusan rumah di dua daerah tersebut rusak akibat bencana.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, daerah yang dilanda bencana angin kencang adalah Kecamatan Warungkiara dan Palabuhanratu. Di Kecamatan Warungkiara bencana tepatnya terjadi Kampung Sampora RT 01, 02, 03 RW 07 dan Kampung Cibanteng RT 03 RW 06 Desa Damarraja.
"Laporan yang kami peroleh bencana di Warungkiara terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.00 WIB," kata Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan, Sabtu (14/4). Informasi sementara angin kencang menyebabkan 64 unit rumah rusak di Kampung Sampora.
Rinciannya sebanyak 57 unit rusak ringan dan tujuh rumah lainnya rusak sedang. Sebagian warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan sebanyak 29 kepala keluarga (KK) untuk sementara mengungsi ke Masjid Jami Nurul Falah.
Sementara dampak bencana angin kencang di Kampung Cibanteng RT 03 RW masih dalam pendataan. "Data belum masuk rencana Sabtu karena akses jalan rusak dan dilokasi dalam keadaan mati lampu," kata dia.
Di Kecamatan Palabuhanratu, angin kencang menyebabkan panggung pelaksanaan MTQ Jawa Barat roboh. Selain itu, pohon beringin yang berada di depan kantor Damkar Sukabumi tumbang. Hal itu menyebabkan seorang petugas dinas perhubungan (Dishub) mengalami luka-luka. Angin kencang juga merusak sebanyak 30 rumah di sekitar Cipatuguran, Palabuhanratu.
"Hingga Jumat malam petugas Polres, Basarnas, Damkar, dan Perkimsih sedang menangani bencana," kata Eka. Ia mengatakan petugas juga dikerahkan ke jalur Palabuhanratu yang Sabtu ini akan dilalui pawai MTQ Jabar.