Jumat 13 Apr 2018 15:20 WIB

Golkar DIY Dorong Jokowi Gandeng Gatot Nurmantyo di Pilpres

Gatot sebelumnya telah menyatakan siap berkontestasi di pilpres 2019.

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Gatot Nurmantyo.
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kader Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Jenderal (Pur) Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden pada pilpres 2019. Gatot sebelumnya telah menyatakan siap berkontestasi di pilpres 2019.

"Kami meminta Pak Jokowi mempertimbangkan. Pak Gatot adalah sosok yang tepat untuk mendampingi beliau pada pilpres mendatang," kata kader Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar DIY, John Serang Keban, di Yogyakarta, Jumat (13/4).

Menurut Keban, kader Partai Golkar DIY menilai sosok Gatot tepat menjadi pendamping Jokowi karena, selain dipandang sebagai sosok nasionalis, mantan panglima TNI itu juga bisa menjadi figur penyeimbang yang diterima oleh kalangan umat mayoritas.

"Orang TNI itu saptamargais sehingga soal kebangsaan beliau tidak diragukan lagi. Di samping itu, Pak Gatot basisnya Muhammadiyah dan diterima semua kalangan umat," kata dia.

Kendati secara terpusat DPP Partai Golkar memiliki sikap menyerahkan keputusan pemilihan calon wakil presiden sepenuhnya kepada Jokowi, menurut dia, kader Partai Golkar DIY akan tetap mengomunikasikan aspirasi itu. "Kami telah mengomunikasikan hal ini kepada Ketua Umum (DPP Partai Gokar) secara tertutup," kata dia.

Menurut dia, pilpres 2019 bukan sekadar ajang pemilihan presiden dan wakil presiden, melainkan juga momentum untuk memilih dua figur pemimpin yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa. Ia menilai, persoalan utama yang berpotensi muncul pada pilpres mendatang adalah disintegrasi bangsa akibat politik identitas yang cenderung menguat.

"Dengan demikian, Pak Gatot bisa menjadi sosok pendamping yang tepat bagi Pak Jokowi untuk merajut kembali kesatuan elemen anak bangsa yang sudah telanjur terbelah akibat ekses Pilkada DKI lalu," kata Keban.

Indonesia, kata dia, memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan peradaban global dan ekonomi dunia baru sehingga stabilitas politik, pertahanan, dan keamanan global menjadi tanggung jawab Indonesia bersama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.

Dengan memperhatikan kompleksitas persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini dan tantangan global ke depan di bidang ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan, kader Golkar DIY memandang Indonesia membutuhkan figur kepemimpin nasional yang kuat dan saling melengkapi.

Menurut Keban, memunculkan sosok calon wakil presiden dari kader partai politik (parpol) untuk saat ini belum mampu menjawab kebutuhan bangsa. "Kami meyakini siapa pun nanti rivalnya, elektabilitas duet Jokowi-Gatot ini pasti unggul," kata Keban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement