REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika menggelar acara Anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa (10/4). Acara ini berlangsung meriah dan khidmat, dihadiri oleh sejumlah tokoh dan menteri negara.
Setelah disuguhi film berdurasi 10 menit dari Republika dan penampilan penyanyi Tiffany Kenanga, David Chalik sebagai pembawa acara menantang tamu undangan untuk berpantun. Kali ini, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti berkesempatan menjawab tantangan itu.
"Para tamu undangan di sini kami ajak untuk berpantun. Saya agak takut bila yang kita ajak pantun itu di sini. Takut ditenggelamkan," ujar David, mengajak Susi untuk naik ke panggung. Sontak para hadirin pun tertawa mendengarnya.
Dengan busana dress hitam panjang dan sepatu hitam hak tinggi, Susi menuju panggung. Kain warna-warninya menghiasi busana hitam polosnya itu.
Sebanyak enam hingga tujuh pantun disampaikan oleh Susi. Kebanyakan pantun yang ia bawakan bernuansa dunia ikan dan laut.
Sementara, setelah Susi berpantun, giliran Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menjawab pantun Susi. Saat akan membacakan pantun, Sandi sempat menyebut Susi sebagai rivalnya. Keduanya pernah 'beradu renang; di Danau Sunter dalam rangka kampanye pembersihan danau dan situ di Jakarta,
"Selamat malam kepada rival saya seumur hidup," kata Sandi. Para hadirin pun ikut tertawa mendengar Sandi berucap.
Sekitar empat pantun dibawakan oleh Sandi. Ia membawakannya dengan nuansa Betawi denga sahutan "cakep" oleh para hadirin.
Ustaz Abdul Somad juga tak ketinggalan berpantun saat memberikan sambutan penerimaan anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017. Ia mengakhiri sambutannya dengan pantun singkat yang menyatakan takut ditenggelamkan bila berlama-lama di atas panggung. Susi pun tertawa lebar mendengarkan pantun pendakwah asal Riau tersebut.