REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Komandan Satuan Tugas Bersama Pilkada dan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Partai Demokrat akan bangkit pada Pemilu 2019. AHY menegaskan hasil Pemilu 2019 menentukan masa depan Partai Demokrat.
"Pada Pemilu 2019 mengapa kami ingin bangkit, karena hasil Pemilu 2019 itu akan menentukan apa yang bisa kita lakukan untuk Pemilu 2024," katanya di Magelang, Selasa (10/4).
AHY mengatakan hal tersebut usai pelantikan Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat se-Jawa Tengah di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang. Ia menuturkan target perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2019 di Jateng hampir sama dengan target nasional sebanyak 15 persen.
"Artinya dari persentase atau perolehan suara dalam Pemilu 2014, yaitu 10 koma sekian persen kami akan bekerja keras, berikhtiar, berjuang untuk menambah 5 persen lagi," katanya.
Menurutnya, upaya yang dilakukan dalam rangka memenangkan hati dan pikiran rakyat sebanyak-banyaknya, tentu tidak dibongkar satu per satu di sini, tetapi pihaknya mempunyai ikhtiar untuk bertemu sebanyak-sebanyaknya dengan masyarakat.
"Kami punya komitmen bahwa Demokrat untuk terus peduli mendengarkan suara hati rakyat, meyerap aspirasi mereka dan tentunya menghadirkan, menawarkan solusi-solusi yang terbaik," katanya.
Ia mengatakan semua harus bekerja keras bersama-sama dan tentunya Demokrat kalau bisa sukses 2019 mendatang ingin semakin memajukan negeri ini dan memajukan rakyatnya. AHY menegaskan apa yang terjadi 2019 akan menentukan 2024, tetapi untuk perhelatan kontestasi pemilu 2019 tentunya menggunakan perolehan tahun 2014 walaupun pihaknya tidak sepakati, karena artinya tiket yang lalu dipakai lagi tetapi itulah kenyataannya "presidential threshold" mengharuskan siapa pun yang ingin mencalonkan capres dan cawapres dari partai mana pun yang ingin mengusung kader terbaiknya maka harus mengantongi 20 persen suara.
"Oleh karena itu hari ini kami terus melakukan komunikasi politik dengan berbagai Parpol," katanya.
Ia mengatakan Partai Demokrat melakukan pendekatan dengan siapa pun, dengan semua Parpol, tidak spesifik satu Parpol saja. "Kami sekali lagi melakukan upaya-upaya untuk membangun rasa saling percaya, karena kami meyakini bahwa koalisi terbentuk itu harus berdasarkan keinginan yang benar-benar lahir dari masing-masing partai atas dasar kesesuaian visi misi program karena sama-sama ingin melayani dan berbuat yang terbaik untuk rakyat," ujarnya.