REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berharap partainya dapat terus menjadi bagian dari koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo. Termasuk pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan antara PKB dan PDIP sudah punya kaitan emosi yang sangat lama. Dia pun menyatakan PKB dan PDIP sudah mendukung Joko Widodo sejak Pemilu 2014.
“Chemistry (PKB dan PDIP) udah nyambung sejak lama. Pak Hasto (Sekjen PDIP) juga beri dukungan dan harapan semoga koalisi ini berlanjut," kata Cak Imin usai menerima kedatangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).
Dua jam lebih berdialog dengan Hasto, Cak Imin membeberkan keduanya membicarakan ideologi perjuangan yanf selama ini dipegang oleh kedua partai. Cak Imin dan Hasto menyamakan tujuan agar gagasan Soekarno dan Abdurrahman Wahid menjadi bagian dari penyuluhan pembangunan Indonesia.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambangi Kantor DPP PKB untuk menemui Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Jalan Raden Saleh Jakarta Pusat, Selasa (10/4). (Republika/Febrian Fachri)
Ia pun menyimpulkan kombinasi PDIP dengan PKB dengan istilah Soedurisme, yaitu gabungan Soekarnoisme dengan Gusdurisme. Ia menerangkan PDIP yang menganut Soekarnoisme tetap tak memisahkan antara Islam dengan nasionalisme.
"Soekarno membawa prinsip-prinsip Islam. Tidak ada dikotomi antara peran Islam deblngan negara. Pak Hasto (PDIP) kawal Soekarnoisme dan saya Gusdurisme," ujar Imin.
Ia mengatakan silaturahim antara PKB dan PDIP ini menjadi bagian dari upaya untuk terus menguatkan peran-peran partai politik (parpol) bagi bangsa dan negara. Harapan dari PKB dan PDIP usai pertemuan Hasto dan Cak Imin, yakni sama-sama ingin pemerintahan yang lebih produktif.
Keduanya punya keinginan agar masa depan demokrasi Indonesia lebih efisien, efektif dan tidak berbiaya mahal. Supaya demokrasi Indonesia melahirkan negarawan-negarawan.
Baca Juga: Dirikan JOIN, PKB Deklarasi Jokowi-Cak Imin