Selasa 10 Apr 2018 10:47 WIB

Menteri PUPR Raih Anugerah Tokoh Perubahan Republika

Kehadiran infrastruktur telah membawa pengaruh signifikan pada kehidupan masyarakat.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agus Yulianto
Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono memberikan keterangan terkait sanksi atas kejadian robohnya tiang penyangga Tol Becakayu, di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (12/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono memberikan keterangan terkait sanksi atas kejadian robohnya tiang penyangga Tol Becakayu, di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar Anugerah Tokoh Perubahan Republika. Mengangkat tema Simpul Pemersatu Bangsa, tahun ini anugerah tersebut salah satunya akan diberikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Republika memandang Basuki telah memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan membawa perubahan di tengah masyarakat. Lewat pembangunan infrastruktur, ia telah menyatukan banyak kelompok masyarakat yang sebelumnya tidak bisa saling terhubung.

Dalam sebuah wawancara khusus dengan Republika, Basuki menyatakan, kehadiran infrastruktur telah membawa pengaruh signifikan pada kehidupan masyarakat. Terutama di daerah yang sebelumnya tidak ada pembangunan.

Dia mengambil contoh kehidupan sejumlah masyarakat adat di Tanah Papua yang dipisahkan gunung dan perbukitan. Masyarakat adat Papua harus berjalan kaki melewati hutan dan lembah hingga empat hari hanya untuk bisa sampai di desa tetangga. Namun, hambatan tersebut bisa dihilangkan apabila tersedia infrastruktur.

"Jadi, memang (infrastruktur) menyatukan betul. Kalau kita bikin jalan Trans Papua, dari Sorong ke Manokwari, melewati berapa suku itu," ujarnya

Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang masif saat ini, Basuki berharap, masyarakat dapat memanfaatkan hasilnya dengan semaksimal mungkin. Infrastruktur seperti jalan di wilayah perbatasan, misalnya, dia mengusulkan, pada pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk melakukan pengembangan kawasan di wilayah tersebut.

Bagi Basuki, hal ini penting agar jalan di perbatasan tidak hanya dimanfaatkan oleh negara tetangga. "Kita sudah bikin, manfaatkan! Supaya kita tidak feeling guilty," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement