Ahad 08 Apr 2018 18:06 WIB

Jokowi: Jangan karena Pemilu, Silaturahim Rusak

Hubungan silaturahim rusak disebabkan perbedaan pendapat dan pilihan.

Presiden Joko Widodo memperlihatkan makanan lokal dalam kampanye pencegahan stunting atau kerdil di Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Ahad (8/4).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Presiden Joko Widodo memperlihatkan makanan lokal dalam kampanye pencegahan stunting atau kerdil di Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Presiden RI Joko Widodo mengimbau kepada masyarakat agar jangan merusak hubungan silaturahim rusak karena pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Hubungan silaturahim rusak disebabkan perbedaan pendapat dan pilihan.

"Pesta demokrasi rakyat itu dilaksanakan lima tahun sekali, sehingga harus dimanfaatkan dalam mencari pemimpin yang layak memimpin. Tapi jangan karena perbedaan silaturahim menjadi rusak," kata Jokowi sapaan akrabnya di Sukabumi, Ahad (8/4).

Saat ini di beberapa daerah sedang melaksanakan tahapan pemilihan umum kepala daerah baik wali kota/bupati dan gubernur. Masyarakat harus berlomba mencari figur yang layak menjadi pemimpinnya.

Namun, ia mengatakan, jangan sampai persaingan tersebut menjadi permasalahan seperti timbul perundungan atau bully, menyebar berita-berita hoaks, SARA dan lainnya. Hal itu mengakibatkan kawan, sahabat atau teman bisa menjadi musuh seperti tidak bertegur sapa karena pemilu ini.

photo
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (ketiga kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (keempat kanan) bernyanyi usai makan malam di Sate Kambing Haji Mamat, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/4). Kunjungan kerja Presiden ke Sukabumi diantaranya untuk meninjau pelaksanaan program padat karya dan penyerahan sertifikat tanah untuk warga. (ANTARA)

Tahun depan pun akan kembali dilaksanakan pemilihan legislatif dan presiden. Karena itu, jangan sampai karena adanya perbedaan pilihan tersebut keamanan menjadi terganggu dan dampaknya terjadi perpecahan.

Presiden mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan memiliki ribuan suku, budaya, bahasa serta pulau. Jangan sampai karena perbedaan di pemilu menjadi terpecah belah.

"Setelah pemilu jangan menyisakan dendam dan kita harus bersatu lagi untuk memajukan bangsa ini, siapapun yang menang dan kalah harus bisa saling menghormati," kata Presiden.

photo
Presiden RI Joko Widodo mengendarai sepeda motor jenis Chopper saat menjangkau lokasi tujuan ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukabumi. Jawa Barat, Ahad, (8/4). (Republika/Iman Firmansyah)

Di akhir pembicaraannya, Jokowi mengajak semua elemen untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Jika ada permasalahan agar segera diselesaikan dengan lapang dada dan kepala dingin.

Selain itu, jangan mau terprovokasi oleh oknum yang ingin memecah belah bangsa ini dan mengganggu stabilitas negara. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement