Ahad 08 Apr 2018 15:26 WIB

Qodari: Mahfud Pilihan Sangat Rasional untuk Jokowi

Mahfud akan melengkapi kelemahan Jokowi ketika diserang menggunakan isu keagamaan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ratna Puspita
Mahfud MD
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD merupakan opsi calon wakil presiden (cawapres) yang menarik dan sangat rasional untuk Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mahfud akan melengkapi kelemahan Jokowi ketika diserang menggunakan isu keagamaan. 

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Mahfud memiliki latar belakang ke-Islaman yang kuat. Mahfud terafiliasi  dengan sejumlah organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). 

Perpaduan dua organisasi tersebut menunjukkan Mahfud menjadi bagian baik oleh Islam tradisional dan Islam modernis. Selain itu, Mahfud juga memiliki latar belakang akademisi, yakni dosen di Universitas Islam Indonesia (UII). 

“Tidak banyak orang yang bisa seperti ini, menjadi bagian atau diterima oleh baik Islam tradisional maupun Islam modernis sekaligus. NU-nya tradisional, KAHMI-nya modernis," kata Qodari, saat dihubungi Republika, Ahad (8/4).

Selain itu, Qodari mengatakan Mahfud memiliki latar belakang wawasan hukum yang kuat. Sebagai nilai tambah lainnya, ia mengatakan, Mahfud sejauh ini masih memiliki citra yang cukup baik dan bersih.

Qodari menambahkan sosok Mahfud MD yang bukan berasal dari partai politik juga membuatnya lebih bisa diterima di kalangan partai politik pengusung dan pendukung Jokowi. Ia berpendapat pencalonannya tidak akan menimbulkan rasa cemburu karena tokoh atau pemimpinnya tidak terpilih sebagai wakil dari partai.

Menurut Qodari, ini akan menyelesaikan dilema Jokowi memilih cawapres. Dia berpendapat sekarang ini Jokowi sedang menghadapi dilema karena banyaknya partai yang mengusung. 

Dia menerangkan jika Jokowi mengambil wakil dari satu partai tertentu maka berpotensi menimbulkan penolakan. Yang lebih buruk, dia mengatakan, penolakan itu dapat menimbulkan risiko bubarnya koalisi. Parpol yang sebelumnya berniat mengusung Jokowi bisa membatalkannya karena mereka merasa kepentingan politik mereka tidak terakomodasi. 

Nama Mahfud masuk dalam bursa cawapres Jokowi. Namanya semakin santer disebut tepat mendampingi Jokowi setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendorong Mahfud untuk ikut berkontestasi. Pada Kamis (5/4), Dewan Pengurus Pusat (DPP) PSI mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di kantornya di Jakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement