REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo membagikan semangatnya dalam kegiatan Konvensi Nasional Galang Kemajuan (GK) Center di Bogor, Sabtu (7/4). Dalam sambutannya ia mengatakan, sebagai seorang pemimpin yang baik harus bisa membagikan semangat dan optimisme kepada rakyatnya.
"Kita (Negara Indonesia) harus tahan uji, tahan banting, bekerja keras, dan berusaha. Jangan berbicara pesimis 2030 bubar. Pemimpin harus memberikan optimisme kepada rakyatnya," ujar Jokowi di hadapan ribuan peserta Konvensi Nasional, Sabtu (7/4).
Jokowi menegaskan, sebagai seorang pemimpin harus memberikan semangat dan rasa optimisme. Meskipun di hadapannya terdapat sebuah tantangan yang berat dan tidak gampang, semangat tersebut tidak boleh padam.
Saat ini banyak yang menyatakan kondisi Indonesia khususnya dibidang ekonomi pahit dan susah. Hal tersebut dikatakan tidak masalah selama ada titik terang yang menjadi tujuan negara.
Bangsa Indonesia diminta tidak boleh selalu bermanja dan bermalas-malasan lantas ingin menjadi negara yang kuat. "Tidak bisa kita ini bermanja dan bermalas-malasan lalu menjadi negara kuat. Banyak dari kita yang ingin melemahkan bangsa sendiri dengan cara tidak beradab," ujarnya.
Di luar sana Jokowi melihat masih banyak beredar isu, hoaks, berita bohong yang ditujukan untuk memecah-belah bangsa. Namun ia juga meyakini bahwa masyarakat Indonesia kini sudah dewasa dan lebih pintar untuk menanggapinya.
Terakhir, Jokowi menyebut Indonesia masih memiliki pekerjaan besar yang harus diselesaikan. Dan dalam kesempatan tersebut ia menitipkan kepada peserta juga masyarakat Indonesia lainnya untuk terus mengawasi dan memantau kinerja pemerintahannya.