Sabtu 07 Apr 2018 02:54 WIB

Pemkot Bandung Gelar Lomba Desain Timbangan Balita

Kompetisi itu untuk mencari desain timbangan yang akan dipatenkan jadi produk daerah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Balita ngedot/ilustrasi
Foto: ehow.com
Balita ngedot/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Perempuan (DP3APM) Kota Bandung menggelar Lomba Desain Timbangan Balita tingkat Kota Bandung. Kompetisi antar kecamatan itu mencari desain timbangan yang akan dipatenkan menjadi produk daerah.

Kepala Bidang Sosial Budaya Ekonomi Masyarakat Yanti Erlinawati memaparkan, lomba ini dilaksanakan atas gagasan Kepala DP3APM Dedi Sopandi yang ingin agar Kota Bandung memiliki ikon untuk timbangan balita di Posyandu. Selama ini, Posyandu menggunakan timbangan Permata Hati yang diahkpatenkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Dari situlah kita ingin membuat desain timbangan di Posyandu yang khas Bandung," kata Yanti seperti dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (6/4).

Ia menambahkan, kompetisi desain ini melibatkan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di tiap kecamatan. Hal tersebut untuk memberdayakan Posyantek agar bisa menghasilkan inovasi teknologi tepat guna sebagaimana amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Teknologi Tepat Guna.

"Para peserta ini adalah para inovator teknologi tepat guna di bawah Posyantek. Ada 15 desain dari 12 kecamatan yang mendaftar untuk presentasi hari ini" terang Yanti.

Para peserta yang telah mempresentasikan desainnya di hadapan para juri akan diseleksi berdasarkan berbagai kriteria. Kelak, para peserta akan disaring menjadi 3 desain terbaik yang akan dilombakan kembali pada 24 April 2018 mendatang.

Tim juri yang terdiri dari unsur Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat, Juariah, Inovator Terbaik Tingkat Jawa Barat, K. Fuzy Agus, Ketua Pokja IV PKK Kota Bandung, Lia Lestari, dan Dinas Kesehatan, Dessy Anggraeni akan kembali menilai hasil inovasi para peserta. Di hari itu, akan dipilih satu karya terbaik yang akan difasilitasi hak patennya oleh Pemerintah Kota Bandung.

"Nanti setelah dipatenkan, harapan kita ini bisa dimasukkan ke e-katalog sehingga bisa diproduksi dan digunakan oleh siapa saja," ujar Yanti.

Gagasan tersebut diapresiasi oleh Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Ahmad Nugraha. Menurutnya, produk timbangan hasil kompetisi ini akan sangat memudahkan kader dalam menimbang para balita.

"Timbangan ini harus cepat, tinggal klik, digital, anak bisa sambil tidur atau duduk yang penting anak merasa nyaman dengan itu," katanya.

Selama ini, ia melihat para kader cukup kesulitan dengan timbangan manual karena prosesnya yang cukup lama sehingga kerap menimbulkan antrian.Harapannyaada perubahan yang signifikan untuk memudahkan program kesehatan balita setelah ada desain baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement