Kamis 05 Apr 2018 21:34 WIB

Nurul Arifin-Ruli Ingin Adaptasi KJP di Bandung

Paslon nomor urut 1 ini menggagas Kartu Bandung Cerdas yang akan ditawarkan ke warga.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bayu Hermawan
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bandung Nurul Arifin - Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) ingin mengadaptasi kebijakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk diterapkan dalam program pendidikan di Kota Bandung. Paslon nomor urut 1 ini menggagas Kartu Bandung Cerdas yang akan ditawarkan kepada masyarakat.

Ruli mengatakan ide ini sangat tepat untuk membantu warga Kota Bandung. Sehingga anak-anak tetap bisa bersekolah. "Kartu Bandung Cerdas ini disediakan untuk mereka yang belum terjangkau Kartu Indonesia Pintar. Datanya masih banyak yang belum terjangkau makanya kita akan bantu dengan Kartu Bandung Cerdas," kata Ruli di sela-sela kampanyenya di Kelurahan Cipadung Kulon, Kota Bandung, Kamis (5/4).

Menurutnya Kartu Bandung Cerdas ini memiliki model seperti KJP yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Watga yang kurang mampu bisa mendapatkan bantuan untuk memenuhi keperluan sekolah anak-anaknya.

"Ada anggaran untuk yang punya SKTM bisa memiliki atau membeli sepatu, perlengkapan sekolah, baju seragam, juga transportasi gratis," ujarnya.

Ia mengatakan bantuan ini tentu sangat berarti bagi warga yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Sehingga biaya untuk keperluan sehari-hari bisa berkurang dengan program ini.

Meski demikian, ia belum menentukan nilai bantuan yang akan diberikan. Menurutnya, hal itu masih dalam kajian tapi ia menegaskan dengan APBD Klta Bandung yang cukup besar, anggaran tersebut bisa diakomodir.

Program ini, kata dia, juga merupakan bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia melihat masih banyak warga Kota Bandung yang tidak sejahtera. "Kalau data orang yang penyandang masalah kesejahteraan sosial ada 400 ribuan. Dari 2,4 juta penduduk Kota Bandung, masih ada 400 ribu yang belum sejahtera," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement