Selasa 03 Apr 2018 20:55 WIB

Banser Siaga Jaga Rumah Ustaz Korban Penganiayaan

Ustaz Tajuddin menjadi korban penganiayaan saat menjalankan ibadah shalat di masjid.

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Anggota Banser Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akan disiagakan untuk menjaga rumah ustaz Tajuddin di Balongbendo. Ustaz Tajuddin menjadi korban penganiayaan, yang diduga dilakukan oknum warga setempat saat menjalankan ibadah shalat di masjid.

Infokom Banser Sidoarjo, Syaifuddin, mengatakan, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang disiagakan tersebut akan berjaga secara bergantian sampai kasus dugaan penganiayaan ini selesai. "Kami akan menyiagakan anggota untuk berjaga di rumah ustad Tajuddin sampai dengan kasus ini benar-benar selesai disidik oleh petugas kepolisian," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa (3/4).

Ia mengemukakan, tidak hanya berjaga di rumah ustaz, penjagaan juga dilakukan di Masjid Baitur Ridwan, Desa Penambangan Sidoarjo. "Nantinya anggota tersebut akan kami gilir sesuai dengan kebutuhan, dan jika dirasakan masih kurang maka kami juga akan meminta bantuan Banser dari wilayah lainnya," ucapnya.

Ia menjelaskan, penjagaan tersebut perlu dilakukan menyusul adanya aksi dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum warga kepada ustaz menggunakan kapak. "Saat itu, ustaz Tajuddin sedang melaksanakan shalat Maghrib pada Senin (2/4). Kemudian saat rakaat kedua, dari arah belakang, tiba-tiba pelaku menyerang,” kata dia. 

Ia menerangkan pelaku ditangkap oleh jamaah yang sedang melaksanakan shalat untuk diserahkan kepada petugas berwajib. "Kami berharap, kasus ini bisa segera diselesaikan,” ujar dia. 

Karena, ia menuturkan, selama ini isu yang berkembang banyak pelaku yang berpura-pura gila usai ditangkap. “Nah, di Sidoarjo inj, sudah ada pelaku yang berhasil ditangkap, sudah ada saksi dan alat bukti. Semoga kasus ini bisa segera dituntaskan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kepolisian Sektor Balongbendo Komisaris Sutriswoko enggan berkomentar banyak terkait dengan kasus jni. "Jangan dulu, silakan konfirmasi ke Polresta saja," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement