Selasa 03 Apr 2018 17:28 WIB

3.000 Pohon Ditanam di Lahan Kritis TNGHS

Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan TNGHS.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Israr Itah
Elemen masyarakat yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), PT Amerta Indah Otsuka dan masyarakat sekitar melakukan penanaman 3.000 pohon di lahan kritis TNGHS, Selasa (3/4).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Elemen masyarakat yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), PT Amerta Indah Otsuka dan masyarakat sekitar melakukan penanaman 3.000 pohon di lahan kritis TNGHS, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 3.000 pohon ditanam di lahan kritis yang berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan TNGHS.

Penanaman pohon tersebut tepatnya dilaksanakan di Pasir Garuda Blok Saodah Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/4). Kegiatan ini dilakukan oleh PT Amerta Indah Otsuka dengan menggandeng kelompok masyarakat gabungan kelompok melestarikan hutan (Gammelan).

Penanaman pohon atau adopsi pohon ini diprakasrasi Balai TNGHS dengan PT Amerta Indah Otsuka dan masyarakat di sekitar kawasan, terang Kepala Balai TNGHS Awen Supranata kepada wartawan disela-sela penanaman pohon. Ia menerangkan pelaku utamanya tetap masyarakat.

Ketika pohon ditanam, kata Awen, sudah menjadi kewajiban masyarakat yang ditunjuk untuk merawat, memelihara sampai tumbuh lima tahun. Pada penanaman pohon April 2018 ini jumlah pohon yang ditanam sebanyak 3.000 pohon yang disebar sepanjang 7 hektare. Jenis pohonnya adalah tanaman hutan seperti Rasamala dan Puspa.

Kegiatan adopsi pohon ini, ujar Awen, berkaca pada kegiatan serupa pada 2012-2017 lalu yang dinilai berhasil. Saat itu, PT Amerta Indah Otsuka menanam sebanyak 25.000 pohon di lahan seluas sekitar 40 hektare.

Hasil dari evaluasi ungkap Awen, 99.2 persen pohon tumbuh baik bahkan tingginya mencapai hingga lima meter. Pencapaian ini merupakan prestasi luar biasa karena kegiatan penanaman biasanya banyak pohon yang gagal tumbuh.

Awen berharap, program adopsi pohon sebanyak 3.000 pohon ini dapat berhasil seperti periode sebelumnya. Ia berharap penanaman pohon ini bisa terus dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan keterlibatan elemen masyarakat atau perusahaan lainnya.

Sehingga, lanjut Awen, lahan kritis atau terbuka di kawasan dapat kembali menjadi hijau dan membuka habitat alami baru yang menjadi satu kesatuan ekosistem TNGHS. Hal ini akan mendukung berkembangbiaknya satwa liar yang dilindungi di kawasan seperti macan tutul, owa Jawa, dan elang Jawa.

Corporate Affairs Director PT Amerta Indah Otsuka, Pratiwi Juniarsih mengatakan, program adopsi pohon dilakukan untuk menjaga pohon yang dapat tumbuh dengan baik. Ini merupakan komitmen perusahaan untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement